·ÉËÙÖ±²¥

Jatam Kaltim Ungkap Ada 5 Perusahaan Menambang Dekat Lahan Unmul

Jatam Kaltim Ungkap Ada 5 Perusahaan Menambang Dekat Lahan Unmul

Yuda Almerio - detikKalimantan
Selasa, 08 Apr 2025 07:00 WIB
Lahan pendidikan Unmul dirambah penambang.
Lahan pendidikan Unmul dirambah penambang. Foto: Dok. Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman
Samarinda -

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim membeberkan sejumlah perusahaan yang melakukan aktivitas pertambangan di sekitar lahan pendidikan milik Universitas Mulawarman (Unmul) seluas 300 hektare. Lokasinya berada di Samarinda Utara.

"Ada lima perusahaan mengepung dan menambang di sekitar lahan pendidikan Unmul ini. Satunya lagi sudah tak aktif atau izinnya sudah berakhir," terang Dinamisator Jatam Kaltim Mareta Sari kepada detikKalimantan, Senin (7/4/2025).

Kendati demikian, kata dia, pihaknya masih mencari tahu perusahaan mana yang izinnya tak aktif itu. Menurutnya, aktivitas pertambangan sejatinya mulai masif di kawasan Samarinda Utara pada 2007 lalu. Pihaknya sempat mewanti-wanti kampus Unmul mengenai aktivitas pertambangan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu kami sempat ingatkan mengenai pencemaran lingkungan, sekarang 'kan penyerobotan lahan yang kemudian ditambang," sebut perempuan yang karib disapa Eta ini.

Dia pun mendukung langkah ligitasi yang dilakukan oleh pihak kampus. Pada 2022 lalu, ihwal serupa pernah terjadi di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Bukit Soeharto yang juga dikelola Unmul. Statusnya sama dengan kebun raya Unmul ini.

Kala itu, Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum LHK) Wilayah Kalimantan melakukan penindakan dan menangkap para penambang ilegal.

"Hal yang sama bisa dilakukan di lahan pendidikan milik Unmul ini. Apalagi status kawasan ini untuk kepentingan penelitian dan milik kampus. Hukumannya bisa 15 tahun," tegasnya.

Eta juga menambahkan aktivitas pertambangan ilegal dan legal sejatinya merugikan masyarakat jika tak memperhatikan lingkungan sekitar. Terlebih kawasan milik Unmul ini dekat dengan permukiman warga. Sangat mungkin terjadi konflik tenurial, belum lagi potensi nyawa hilang di lubang yang jumlahnya sudah mencapai 53 orang. Sebagian besar adalah anak-anak.

"Kalau kami perhatikan, ada beberapa lubang di sekitar kawasan hutan pendidikan Unmul ini. Harusnya segera direklamasi karena dekat dengan permukiman. Dari total 53 yang meninggal ini, sebagian besar dari Samarinda. Jumlahnya ada 26 kasus. Jangan ada korban lagi," pungkasnya.




(des/des)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikkalimantan

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikNews
detikFinance
detikHot
detikOto
detikFood
detikHealth
detikTravel
detikInet
Hide Ads