Penyelenggara Oscar Buka Suara Usai Sutradara No Other Land Ditangkap Israel

Penyelenggara Piala Oscar, The Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) telah mengirimkan pernyataan kepada para anggotanya pada Jumat malam (28/3/2025). Pihaknya meminta maaf karena tidak memberikan dukungan secara terbuka kepada Hamdan Ballal, sutradara No Other Land, yang baru-baru ini diserang dan ditahan oleh anggota militer Israel.
Pernyataan tersebut ditandatangani oleh CEO Academy, Bill Kramer, dan Presiden Janet Yang. Pada Rabu (26/3), penyelenggara Oscar sempat mengeluarkan pernyataan terkait kejadian tersebut, namun banyak yang mengkritiknya.
Pernyataan sikap penyelenggara Oscar dikritik oleh sejumlah tokoh Hollywood karena dianggap nirempati.
"Pada hari Rabu, kami mengirimkan surat sebagai respons terhadap laporan kekerasan terhadap Hamdan Ballal, co-director No Other Land, yang terkait dengan ekspresi artistiknya. Kami menyesal karena gagal untuk mengakui secara langsung nama Tuan Ballal dan film tersebut," bunyi pernyataan itu, yang dikutip dari Detikcom pada Minggu (30/3/2025).
AMPAS juga meminta maaf kepada Ballal namun di saat yang sama membela diri dengan menyatakan bahwa mereka tetap mendukungnya.
"Kami dengan tulus meminta maaf kepada Tuan Ballal dan semua seniman yang merasa tidak didukung oleh pernyataan kami sebelumnya, dan ingin menegaskan bahwa Akademi mengutuk kekerasan seperti ini di mana pun di dunia," tambah pernyataan itu.
Di akhir pernyataannya, AMPAS menegaskan penolakan terhadap kekerasan yang dialami oleh Ballal dan mengutuk tindakan Israel. "Kami membenci penindasan kebebasan berbicara dalam keadaan apa pun," tutup pernyataan itu.
Pada Rabu (26/3/2025), setelah penyerangan terhadap Hamdan Ballal, Bill Kramer dan Janet Yang mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa pemukulan dan penangkapan Ballal akan memunculkan "banyak sudut pandang unik" dari anggota The Academy. Tapi mereka menolak untuk menyebutkan nama sang sutradara.
Pernyataan ini segera mendapat kritik tajam dari ratusan pemilih Oscar dan anggota cabang dokumenter, yang menilai pernyataan tersebut tidak menunjukkan cukup dukungan.
Sebelumnya, Hamdan Ballal mengalami penyerangan dan penangkapan di Tepi Barat, tepatnya di desa Susiya, kampung halamannya. Awal pekan ini, Yuval Abraham, seorang sutradara Israel dan salah satu dari empat sutradara di balik No Other Land, yang memenangkan Oscar untuk film dokumenter fitur terbaik, mengklaim di X (sebelumnya Twitter) bahwa sekelompok pemukim Israel memukuli Ballal, yang kemudian ditahan oleh anggota militer Israel. Abraham menyebutkan bahwa Ballal dibebaskan keesokan harinya, namun mengalami cedera di kepala dan perut.
Pada Jumat (28/3), 690 anggota Academy mengeluarkan pernyataan tandingan setelah pihak The Academy termasuk Mark Ruffalo yang membagikan pernyataan ini di akun media sosialnya.
"Kami mengutuk serangan brutal dan penahanan tidak sah terhadap sineas Palestina pemenang Oscar, Hamdan Ballal, oleh para pemukim dan pasukan Israel di Tepi Barat," ujar Mark Ruffalo dalam unggahannya.
(fbr/tia)