Basement Gedung Gabungan Dinas (Gadis) di Tanjung Selor, Kalimantan Utara, diduga dijadikan tempat mesum. Dugaan ini muncul menyusul rumor 'mobil goyang' yang disebut-sebut ditemukan oleh personel Satpol PP Kaltara.
Kepada Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Kaltara Jhonfran Labo meluruskan tentang isu tersebut. Menurut Jhonfran, informasi yang beredar hanya miskomunikasi.
"Kami sudah konfirmasi dengan personel di lapangan, ternyata hanya kesalahan komunikasi sehingga kejadian seakan terjadi pada malam itu," ujar Jhonfran kepada detikcom, Senin (28/4/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jhonfran menjelaskan kejadian 'mobil goyang' pernah terjadi 3 tahun lalu di lapangan Agatis, area luar gedung kantor gubernur. Namun, cerita lama itu muncul lagi di kalangan personel Satpol PP, sehingga memicu kesalahpahaman seolah kejadian tersebut baru terjadi.
Ia menegaskan isu basemen Gedung Gadis menjadi tempat mesum tidak benar. Pihak Satpol PP juga telah berkoordinasi dengan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Provinsi Kaltara untuk mengklarifikasi informasi ini.
"Personel di lapangan menceritakan kejadian lama, tapi yang mendengar mengira itu kejadian baru," terang Jhonfran.
Untuk mencegah isu serupa dan meningkatkan keamanan, Satpol PP Kaltara melibatkan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Biro Organisasi untuk membahas teknis pengamanan di gedung-gedung pemerintahan. Termasuk Gedung Gadis 1 dan 2, gedung Kantor Gubernur lama, serta Kantor Gubernur baru.
"Jadi, setiap pegawai yang lembur harus melaporkan ke pos jaga, dan portal akan diaktifkan. Teknisnya akan dibahas dalam rapat agar ada aturan jelas. Ini memudahkan Satpol PP menjalankan tugas dan memastikan pegawai mematuhi aturan," jelas Jhonfran.
Saat ini, Satpol PP mengerahkan sekitar 20 personel yang disebar ke beberapa pos, seperti Gedung Gadis 1 dan 2 (masing-masing 2 personel), Kantor Gubernur (4-6 personel ditambah 1 petugas PT1), serta rumah jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur. Dengan pengaktifan portal, Satpol PP dapat memantau jam masuk dan keluar pegawai yang lembur.
"Anggota akan patroli di setiap gedung tempat pegawai lembur untuk mencegah kejadian tak diinginkan, seperti kehilangan barang. Kami juga bertugas mengamankan aset," tambahnya.
(des/des)