Juru parkir dan pedagang di Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali (ABA) Kota Jogja dan Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum menemui kata sepakat soal relokasi. Berikut sejumlah faktanya.
Opsi yang Ditawarkan Pemda
Diketahui, Pemda DIY melalui Dinas Perhubungan (Dishub) DIY sudah memanggil penghuni ABA pada Jumat (25/4) lalu untuk membahas relokasi. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Paguyuban Keluarga Besar Taman Parkir ABA, Agil Suhariyanto.
Agil menjelaskan, dalam pertemuan itu Dishub memberikan opsi relokasi yang masih sama dari opsi sebelumnya. Opsi itu disebutnya tidak memuaskan penghuni ABA. Pasalnya tidak korelasi dengan keinginan warga yang mau tempat relokasi dengan ekosistem seperti TKP ABA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk (relokasi) pedagang itu di Batikan, opsi lainnya nanti diajari berjualan online. Yang ketiga di Kotabaru mau ada kayak Sunday morning, jualannya seminggu sekali," kata Agil saat ditemui wartawan di TKP ABA, Senin (28/4/2025).
"Jukirnya di TJU (tepi jalan umum), kata Dishub kota ada 30 titik, tapi tempatnya di mana kita juga belum tahu. Nanti dampak sosialnya apa ndak dipikir, ditaruh di jalan mana itu ada kampung, ini suruh benturan sama yang punya wilayah. Ini orang bukan patung, ndak bisa seenaknya dipindah," imbuhnya.
Penghuni ABA Sepakat Menolak
Usai pertemuan, penghuni ABA kemudian bertemu dan membahas opsi tersebut pada Sabtu (26/4). Hasilnya penghuni ABA sepakat menolak itu dan akan bertahan di TKP ABA.
"Hari Sabtu kita kumpulkan pedagang jukir pokoknya apa pun risikonya, mau dibongkar atau tidak kita tetep beraktivitas di sini. Bukan kita melawan pemerintah tapi ini urusan perut," tegas Agil.
"Maunya kalau sini parkir bus ya (direlokasi ke) parkir bus, kan di sini segmennya wisata. Ya maunya seperti ini. Sama, segmennya juga harus sama," sambung Agil.
Konfirmasi Pemda DIY
Ditemui terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono, mengaku masalah penataan TKP ABA masih dalam pembahasan pihak Pemda DIY dan Pemkot Jogja.
"Kita kan masih melakukan dialog-dialog supaya terjadi keputusan terbaik untuk semua pihak. Tentu tidak akan memuaskan semua pihaklah," ujar Beny ditemui wartawan di Kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Senin (28/4/2025).
Sedangkan untuk kejelasan waktu pembongkaran, Beny enggan membeberkan tanggal pastinya.
"(Tanggal pembongkaran) Pastinya ndak saya kasih tahu sekarang," ungkap Beny.
Di tempat yang sama, Kepala Dishub DIY, Chrestina Erni Widyastuti, mengatakan terkait opsi tempat relokasi masih belum final. Pembahasan bersama Pemkot Jogja masih terus berlangsung.
"Itu kan (tempat relokasi) alternatif ya, belum pasti," jelas Erni singkat.
(rih/apu)
Komentar Terbanyak
Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis Sejumlah Sekolah di Jogja Berhenti
Klarifikasi Bibit Terlapor Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon Bantul
Ini Alasan Makan Bergizi Gratis Sejumlah Sekolah di Jogja Dihentikan