·ÉËÙÖ±²¥

Ternyata Warna Bulu Semua Mamalia Awalnya Sama, Ini Kata Studi

ADVERTISEMENT

Ternyata Warna Bulu Semua Mamalia Awalnya Sama, Ini Kata Studi

Cicin Yulianti - detikEdu
Selasa, 08 Apr 2025 07:00 WIB
Ilustrasi mamalia purba Heleocola piceanus di rawa Zaman Kapur Akhir.
Foto: Brian Engh - LivingRelicProductions.com, courtesy of Utah Field House of Natural History
Jakarta -

Jika detikers melihat warna bulu mamalia saat ini mungkin berbeda-beda, sapi berwarna hitam putih, kerbau cokelat, singa kuning muda, dan lainnya. Ternyata, awalnya nenek moyang mamalia punya warna bulu yang sama.

Hal ini diungkap oleh para peneliti yang menuangkan hasil temuannya dalam makalah di jurnal Science. Mereka mengatakan bahwa warna mamalia pada masa Periode Cretaceous Awal atau Jurassic cenderung sama.

Pada masa itu, mamalia punya warna yang tak mencolok layaknya dinosaurus. Mereka berukuran kecil, nokturnal, dan punya warna yang terkesan membosankan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti Apa Bulu Mamalia Zaman Dulu?

Lewat metode pencitraan fosil, para peneliti memeriksa secara menyeluruh sel-sel penghasil pigmen mamalia. Adapun mamalia yang dijadikan objek adalah fosil mamalia awal.

Mereka mengamati enam spesimen berbeda yang mewakili lima kelompok mamalia. Hasilnya, penelitian menemukan kesamaan antara semuanya.

ADVERTISEMENT

"Ketika saya tumbuh dewasa, semua buku tentang fosil mengatakan bahwa kita tidak akan pernah tahu warna spesies yang punah," kata Steve Brusatte, sang peneliti sekaligus pakar biologi evolusi di University Edinburgh dilansir dari Popular Science.

Semua mamalia awal sama-sama punya bulu berwarna coklat. Selain itu, hampir semua bulu tak memiliki pola seperti mamalia saat ini layaknya harimau, jerapah atau kucing.

Dalam makalah itu, peneliti menyebut bahwa temuannya menjadi pertama kali. Sebelumnya, penelitian sains belum ada yang mengungkap warna awal mamalia.

"Jadi saya selalu tercengang dengan penelitian seperti ini yang tampaknya melakukan hal yang mustahil. Ini adalah pekerjaan yang fantastis," tambahnya.

Mamalia Awalnya Berukuran Kecil

Seperti yang detikers lihat, banyak mamalia berukuran besar seperti sapi atau gajah. Namun, dalam penelitian ini ungkap juga bahwa ukuran mamalia masa Mesozoikum cukup kecil.

Sebagian dari mereka tak lebih besar dari pengerat. Perbedaan juga terlihat pada pola hidup di mana mamalia zaman dahulu lebih aktif mencari makan pada malam hari.

Matthew Shawkey, peneliti lain dalam studi ini sekaligus ahli biologi di Universitas Ghent Belgia mengatakan perubahan warna hingga kini menjadi macam-macam adalah bentuk adaptasi multifungsi.

Adaptasi ini terjadi untuk menarik pasangan, berkomunikasi, melakukan pertahanan hingga berkamuflase. Menurut Shawkey, mamalia era dinosaurus adalah makanan hewan-hewan besar tersebut sehingga keberadaan mereka tak begitu menonjol.

"Mengkonfirmasi apa yang kami duga tentang mamalia awal bahwa mereka hidup di bawah bayang-bayang dinosaurus. Tidak hanya ukuran dan keanekaragaman mereka dibatasi oleh kehadiran dinosaurus, tetapi juga warna mereka," kata Shawkey.

Mamalia di Zaman Lain Dapat Berbeda

Dalam penelitian ini, Shawkey bersama rekan peneliti mengukur warna 116 spesies modern menggunakan spektrofotometri. Selain itu, mikroskop elektron turut dipakai dalam memeriksa secara saksama melanosom (kantung penghasil dan penyimpanan melanin di dalam sel melanosit).

Lalu, Shawkey mengambil pandangan ekstrem dari enam fosil yang usianya 165-120 juta tahun lalu. Hasil penelitian menunjukkan melanosom semua fosil mirip satu sama lain.

Meski penelitian ini memberikan fakta baru yang mengejutkan, tetapi Luke Weaver mengatakan adanya keterbatasan dari penelitian Shawkey dkk. Paleontolog dari University of Michigan tersebut mengatakan ukuran sampel penelitian hanya mencakup periode tertentu.

Menurutnya, bisa saja kesimpulan penelitian bisa berbeda jika studi mengamati warna bulu mamalia Zaman Kapur. Berdasarkan pantauannya dalam penelitian lain, diversifikasi warna bulu mamalia sudah terjadi sekitar 30 juta tahun atau saat dinosaurus belum punah.

"Saya ragu untuk menarik kesimpulan itu tentang semua mamalia awal. Saya pikir ada banyak hal menarik yang terjadi, terutama pada akhir Zaman Kapur," katanya.




(cyu/pal)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikFinance
detikInet
detikHealth
detikTravel
Wolipop
detikOto
detikFood
detikHot

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads