- 10 Destinasi Wisata Religi di Kalimantan Timur 1. Islamic Center Samarinda, Masjid Termegah Kedua di Asia Tenggara 2. Masjid Agung Nurul Falah, Ikon Wisata Religi di Kabupaten Paser 3. Masjid Shiratal Mustaqiem, Masjid Besar Tertua di Samarinda 4. Masjid Agung At-Taqwa di Pesisir Pantai Balikpapan 5. Masjid Madinatul Iman Balikpapan Islamic Center (BIC) 6. Masjid Muhammad Cheng Hoo Batuah dengan Kubah Ala Masjid Lokal 7. Masjid Jami' Al Ula Balikpapan yang Konon Selamat dari Bom dan Kebakaran 8. Masjid Raya Darussalam Samarinda di Tepi Sungai Mahakam 9. Makam Raja Pasir Belengkong Kabupaten Paser 10. Masjid Besar Rayatul Ikhlas Kabupaten Berau
Kalimantan Timur memiliki sejumlah masjid ikonik yang kerap dijadikan tujuan wisata religi muslim, khususnya selama bulan Ramadan. Selain masjid, ada pula makam bersejarah yang ramai dikunjungi untuk ziarah pada hari raya.
Sejumlah tempat ini bahkan memiliki fakta unik yang menjadikannya wajib dikunjungi dalam rangkaian wisata religi. Misalnya ada masjid terbesar kedua di Asia Tenggara dan masjid tertua saksi sejarah berdirinya kota di Kaltim.
Berikut daftar destinasi wisata religi di Kalimantan Timur dirangkum detikKalimantan dari berbagai sumber.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
10 Destinasi Wisata Religi di Kalimantan Timur
1. Islamic Center Samarinda, Masjid Termegah Kedua di Asia Tenggara
Masjid Islamic Center Samarinda (MICS) merupakan ikon pusat peribadatan muslim dan wisata religi di Samarinda, Kalimantan Timur. Dikutip dari detikSulsel, Masjid Islamic Center Samarinda menjadi masjid termegah kedua di Indonesia, bahkan Asia Tenggara, setelah Masjid Istiqlal Jakarta.
Desain arsitektur masjid ini merupakan perpaduan antara arsitektur Eropa, Timur Tengah, dan Indonesia. Kubah Masjid Islamic Center Samarinda mengadopsi Masjid Hagia Sophia yang terkenal di Turki. Bagian menaranya yang berjumlah tujuh menara terinspirasi dari Masjid Nabawi di Madinah.
Masjid yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Sungai Kunjang ini berdiri di atas lahan seluas 120.000 meter persegi. Bangunan utamanya seluas 43.500 meter persegi, sedangkan bangunan penunjangnya seluas 7.511 meter persegi. Dengan luasan tersebut, MICS data menampung 45 ribu jemaah.
2. Masjid Agung Nurul Falah, Ikon Wisata Religi di Kabupaten Paser
Masjid Agung Nurul Falah terletak di tepi Sungai Kandilo, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Dikutip dari studi Peran Objek Wisata Religi Masjid Agung Nurul Falah Terhadap Perkembangan Dakwah Islam Di Tanah Grogot Kabupaten Paser oleh Nasrizaldi (diterbitkan Digital Library Unismuh Makassar), masjid ini dibangun sekitar tahun 1942 dengan nama awalnya Masjid Jami. Namanya berubah menjadi seperti saat ini sesak 1986.
Berjalannya waktu, masjid ini mengalami banyak perkembangan. Mulanya Masjid Agung Nurul Falah dibangun dengan bahan kayu. Masjid ini mengalami renovasi sebanyak 3 kali. Warnanya pun berganti-ganti, mulai dari hijau, ungu, kemudian hijau lagi hingga sekarang.
3. Masjid Shiratal Mustaqiem, Masjid Besar Tertua di Samarinda
Selain MICS, Samarinda juga memiliki ikon tempat ibadah bersejarah yang jauh lebih tua, yakni Masjid Shiratal Mustaqiem. Masjid ini dibangun tahun 1881. Pada masanya, masjid ini terkenal karena mama mengubah kawasan yang sebelumnya dikenal dengan sebutan kampung maksiat menjadi kampung yang lebih religius.
Dikutip dari Antara, Masjid Shiratal Mustaqiem Samarinda terbuat dari kayu ulin khas Kalimantan Timur. Seluruh material untuk pilar, lantai, jendela, pintu, hingga atap sirap itu diambil dari empat kampung di Samarinda. Yakni Kampung Karang Mumus, Dondang, Kutai Lama, dan Loa Haur.
Masjid ini tergolong sebagai cagar budaya sesuai UU Nomor 5 Tahun 1992. Kemudian pada 2001, masjid ini direhabilitasi. Keberadaan masjid ini terus dipertahankan sebagai lokasi awal berdirinya Kota Samarinda. Di sini, pengunjung juga dapat melihat Al Quran yang diperkirakan sudah berusia 400 tahun.
Baca juga: |
4. Masjid Agung At-Taqwa di Pesisir Pantai Balikpapan
Masjid At-Taqwa adalah masjid terbesar kedua di Balikpapan. Lokasinya di pesisir pantai dan tepat di pinggir jalan utama Kota Balikpapan, berdiri di lahan sebesar 5.628 meter persegi.
Mengutip situs Disporapar Balikpapan, Masjid At-Taqwa awalnya berdiri pada zaman Kolonial Belanda yakni 1940. Tetapi lokasinya berada terlalu dekat dengan pantai dan dikhawatirkan akan tergerus abrasi. Sehingga pada 1950 masjid ini dibangun kembali di lokasi yang lebih menjorok ke darat.
Hingga Masjid Islamic Center Balikpapan didirikan pada 2017, Masjid At-Taqwa menjadi masjid terbesar di Balikpapan. Daya tarik masjid ini terletak pada empat menaranya yang menjulang. Masjid At-Taqwa memiliki 3 lantai, dengan ruang salat utama berada di lantai 2.
5. Masjid Madinatul Iman Balikpapan Islamic Center (BIC)
Masjid Balikpapan Islamic Center (BIC) atau Masjid Madinatul Iman adalah masjid terbesar di Balikpapan yang baru berdiri pada 10 Februari 2017. Masjid ini berlokasi di Jalan Belibis Ringroad Balikpapan Selatan.
Mengutip situs Pemkot Balikpapan, masjid ini dilengkapi fasilitas berupa bangunan selasar, plaza, dan powerhouse. Desain Masjid Madinatul Iman Balikpapan Islamic Center terinspirasi dari Masjid Nabawi di Madinah.
6. Masjid Muhammad Cheng Hoo Batuah dengan Kubah Ala Masjid Lokal
Masjid Muhammad Cheng Hoo atau dikenal dengan nama Masjid Cheng Hoo saja juga terdapat di Kalimantan Timur. Tepatnya di Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Lokasinya di tepi jalan poros Balikpapan-Samarinda.
Mengutip situs Desa Batuah Kukar, Masjid Cheng Hoo Batuah ini selesai dibangun pada 2007. Bangunannya didominasi warna merah, kuning, dan hijau. Namun, berbeda dengan Masjid Cheng Hoo di kota lain yang kental arsitektur China, masjid ini lebih banyak memasukkan dengan arsitektur Indonesia. Bentuk kubahnya seperti masjid biasa.
Saat bulan Ramadan, biasanya Masjid Cheng Hoo Batuah menyediakan 300 porsi makanan buka puasa hasil sumbangan masyarakat setempat.
7. Masjid Jami' Al Ula Balikpapan yang Konon Selamat dari Bom dan Kebakaran
Masjid Jami' Al-Ula berdiri pada masa pemerintahan kolonial Belanda, sekitar tahun 1890-an. Masjid ini kerap disebut sebagai tonggak sejarah penyebaran agama Islam di Balikpapan.
Mengutip Disporapar Balikpapan, Masjid Jami Al-Ula awalnya hanya surau atau musala dengan dinding dan lantai dari papan kayu. Masjid ini beberapa kali selamat dari bencana kebakaran.
Pada masa Perang Dunia II, sempat ada bom dijatuhkan tentara Sekutu di samping masjid. Namun, sumber menyebutkan bahwa bom itu tidak meledak.
8. Masjid Raya Darussalam Samarinda di Tepi Sungai Mahakam
Masjid Raya Darussalam adalah salah satu masjid terbesar dan termegah di Samarinda. Tak cuma megah, masjid yang terletak di tepi Sungai Mahakam ini juga menyimpan nilai sejarah dan menjadi saksi bisu perjalanan panjang Islam di Samarinda.
Mengutip situs UPI Tasikmalaya, masjid ini menggunakan arsitektur Emperium Usmaniya, dipadukan dengan budaya lokal. Bagian dalam masjid dihiasi ukiran kayu dan kaligrafi Arab. Sementara di luar terdapat menara tinggi yang menjadi ciri khas masjid besar. Masjid ini dapat menampung hingga 14 ribu jemaah.
9. Makam Raja Pasir Belengkong Kabupaten Paser
Makam Raja-raja Pasir Belengkong di Kabupaten Paser menjadi salah satu tujuan ziarah populer bagi masyarakat Kalimantan Timur, khususnya menjelang hari besar seperti Idulfitri. Letaknya di Kecamatan Pasir Belengkong.
Mengutip situs Kemenag, di areal makam seluas 5 hectare ini terdapat makam raja-raja zaman Kerajaan Sadurengas. Pada hari biasa, makam tersebut memang sepi. Baru ramai ketika hari raya, khususnya di hari kedua bulan Syawal.
10. Masjid Besar Rayatul Ikhlas Kabupaten Berau
Masjid Rayatul Ikhlas terletak di Jalan Kartini, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Masjid ini dibangun pada tahun 1932 dan berdiri di atas tanah seluas 625 meter persegi.
Masjid besar ini memiliki arsitektur yang cukup mencolok dengan dominasi warna hijau pupus. Sementara kubahnya berwarna kuning cerah. Masjid Rayatul Ikhlas kerap menjadi pusat peribadatan bagi masyarakat Berau dan sekitarnya.
(des/des)