Dinas Pendidikan Nunukan, Kalimantan Utara, menyampaikan perkembangan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan revitalisasi sarana-prasarana sekolah. Program ini sempat dipertanyakan oleh guru di Krayan Selatan karena belum mencapai wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Nunukan Akhmad mengatakan saat ini MBG di Kaltara baru berjalan di dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Yakni di Nunukan dan Nunukan Selatan. Program ini juga baru menjangkau 6.650 siswa.
"Belum semua wilayah terjangkau, tapi ini program pusat, jadi kami yakin akan meluas," katanya kepada detikKalimantan, Rabu (16/4/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyoroti tantangan distribusi MBG di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) seperti Krayan atau Lumbis. Daerah-daerah tersebut sulit dijangkau karena akses terbatas dan biaya logistik tinggi.
"Ke daerah seperti Lumbis hanya bisa lewat sungai, itu kendalanya," ungkapnya.
Untuk revitalisasi sekolah di wilayah 3T, Akhmad optimistis pemerintah pusat terus mendukung wilayah perbatasan. Hal itu sejalan dengan program pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan.
"Bantuan dari Kementerian PUPR sudah ada. Kami harap tahun ini wilayah Krayan juga mendapat perhatian," ujarnya.
Akhmad berharap MBG segera menjangkau seluruh siswa Nunukan, dari SD hingga SMA. Bahkan di wilayah terluar sekalipun. Ia juga percaya revitalisasi sarana pendidikan akan terus berlanjut.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat, anak-anak di semua wilayah bisa menikmati MBG seperti di Nunukan dan Nunukan Selatan," katanya.
Sebelumnya, Kepala SMPN 1 Krayan Selatan Agustinus mempertanyakan program MBG yang belum menyentuh wilayah mereka. Program tersebut baru berjalan di kota untuk wilayah Kaltara.
Agus juga menyinggung program pemerintah pusat lainnya yang belum berjalan di wilayahnya, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Program makan bergizi gratis (MBG) dari pemerintah juga belum menyentuh Krayan. Di kota sudah jalan, tapi kami di sini tidak dapat apa-apa," ungkapnya, Selasa (15/4/2025).
(des/des)