- Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi Penderita Kanker 1. Oatmeal 2. Alpukat 3. Telur 4. Kaldu (Broth) 5. Kacang-kacangan (Almond dan Lainnya) 6. Biji Labu (Pumpkin Seeds) 7. Sayuran Silangan atau Kubis-kubisan 8. Smoothie Buatan Sendiri 9. Roti dan Biskuit (Crackers) 10. Ikan Berlemak
- Makanan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Kanker
Mengatur pola makan yang tepat merupakan salah satu langkah penting dalam mendukung proses pemulihan dan pengobatan bagi penderita kanker. Salah satu fokus utama adalah memilih makanan yang sebaiknya dikonsumsi penderita kanker untuk membantu tubuh melawan sel-sel abnormal, menjaga energi, serta meningkatkan kualitas hidup selama perawatan.
Dikutip dari MD Anderson Cancer Center, diet yang ideal bagi penderita kanker adalah pola makan yang berfokus pada konsumsi bahan makanan alami dan bergizi seimbang, terutama yang berasal dari tumbuhan. Pola makan ini membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, mengurangi peradangan, serta memberikan asupan antioksidan dan fitonutrien yang penting selama proses pengobatan.
Selain mendukung kekuatan tubuh dan mencegah kehilangan massa otot, diet ini juga membantu mengatasi efek samping pengobatan seperti mual, kehilangan nafsu makan, atau perubahan rasa. Hidrasi yang cukup juga menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan selama perawatan kanker. Pola makan ini tetap fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi pasien, termasuk saat nafsu makan menurun atau kemampuan makan terganggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, makanan apa saja yang dianjurkan bagi penderita kanker? Mari kita simak penjelasannya berikut ini!
Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi Penderita Kanker
Dikutip dari Healthline serta WebMD, berikut ini adalah sejumlah makanan yang sebaiknya dikonsumsi oleh penderita kanker.
1. Oatmeal
Oatmeal merupakan sumber karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serta antioksidan yang sangat baik untuk tubuh, terutama selama menjalani kemoterapi. Kandungan gizinya yang seimbang membantu memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi harian. Teksturnya yang lembut dan rasa netral sangat cocok dikonsumsi saat penderita mengalami efek samping seperti mulut kering atau luka di mulut.
Oatmeal juga mudah dikreasikan agar sesuai dengan selera dan kebutuhan. Kamu bisa membuat overnight oats dengan mencampur oat dan susu, lalu disimpan di lemari es semalaman. Di pagi hari, tambahkan topping seperti buah beri, madu, kacang, atau bahkan telur dan alpukat jika ingin versi gurih. Oatmeal yang dikonsumsi polos juga bisa menjadi pilihan saat merasa mual atau sakit mulut.
2. Alpukat
Kemudian, penderita kanker juga dianjurkan mengonsumsi alpukat yang merupakan sumber lemak sehat. Selain itu, alpukat juga kaya akan kalori, cocok untuk penderita kanker yang mengalami penurunan nafsu makan atau penurunan berat badan. Buah ini mengandung lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk kesehatan jantung dan membantu meningkatkan kolesterol baik (HDL). Setengah buah alpukat mengandung sekitar 5 gram serat, yang juga membantu menjaga sistem pencernaan.
Buah ini memiliki tekstur lembut yang memudahkan dikonsumsi saat mengalami masalah seperti mulut kering, luka mulut, atau sembelit. Kamu bisa menghaluskannya dan mengoleskannya di roti, mencampurkannya dalam smoothie, atau menjadikannya topping salad dan sup. Rasanya yang ringan membuatnya fleksibel untuk dikombinasikan dengan berbagai jenis makanan.
3. Telur
Telur merupakan makanan kaya protein dan lemak sehat yang sangat dibutuhkan tubuh, terutama saat merasa lelah akibat pengobatan. Satu butir telur besar mengandung sekitar 6 gram protein dan 5 gram lemak, yang membantu mempertahankan massa otot dan memberikan energi. Protein dari telur sangat mudah diserap oleh tubuh, menjadikannya sumber nutrisi yang efisien.
Karena teksturnya yang lembut, telur cocok dikonsumsi saat penderita mengalami luka di mulut atau kesulitan mengunyah. Pastikan telur dimasak dengan matang sempurna agar aman dari risiko infeksi. Telur bisa dikonsumsi dalam bentuk rebus sebagai camilan praktis, atau diorak-arik untuk menu sarapan atau makan ringan.
4. Kaldu (Broth)
Kaldu adalah pilihan minuman bergizi yang dapat membantu mengatasi perubahan rasa selama kemoterapi. Banyak penderita kanker merasa air terasa aneh, sehingga kaldu menjadi alternatif yang lebih menggugah selera. Kaldu dibuat dari air yang direbus bersama sayuran, rempah-rempah, dan bila diinginkan, daging atau tulang.
Kaldu juga membantu menjaga hidrasi tubuh, apalagi jika penderita mengalami mulut kering atau nafsu makan menurun. Kamu bisa menambahkan potongan ayam, tahu, atau sayuran ke dalam kaldu untuk meningkatkan nilai gizinya. Jika perlu, tambahkan bubuk protein tanpa rasa agar kaldu menjadi sumber energi tambahan yang mudah dicerna.
5. Kacang-kacangan (Almond dan Lainnya)
Kacang-kacangan seperti almond dan mete adalah camilan yang praktis dan kaya nutrisi. Mereka mengandung lemak sehat, vitamin, dan mineral seperti mangan dan tembaga, yang membantu tubuh memproduksi antioksidan alami untuk melawan radikal bebas penyebab kerusakan sel. Kandungan proteinnya juga membantu menjaga massa otot selama masa pengobatan.
Kacang sangat cocok dijadikan camilan saat beraktivitas atau menunggu janji temu medis. Namun, jika penderita mengalami luka mulut, bentuk utuh kacang bisa menyakitkan. Dalam kasus ini, selai kacang (nut butter) bisa menjadi alternatif lembut yang tetap bernutrisi tinggi. Selai kacang dapat digunakan sebagai olesan roti atau dicampur ke dalam smoothie.
6. Biji Labu (Pumpkin Seeds)
Biji labu mengandung lemak sehat, protein, dan antioksidan seperti vitamin E yang membantu mengurangi peradangan. Selain itu, biji labu juga mengandung zat besi-sekitar 13% dari kebutuhan harian dalam setiap 28 gram-yang sangat penting untuk membantu produksi sel darah merah, terutama jika penderita mengalami anemia akibat pengobatan.
Sebagai camilan, biji labu mudah dibawa dan dikonsumsi kapan saja. Untuk variasi rasa, kita bisa membuat trail mix sendiri dengan mencampur biji labu, buah kering seperti cranberry, serta kacang-kacangan lain. Biji labu juga bisa ditaburkan di atas sup, salad, atau bubur sebagai tambahan tekstur dan nutrisi.
7. Sayuran Silangan atau Kubis-kubisan
Sayuran silangan seperti brokoli, kale, kembang kol, dan kubis memiliki profil nutrisi yang sangat baik. Brokoli, misalnya, kaya akan vitamin C yang penting untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, sesuatu yang sangat dibutuhkan selama pengobatan kanker.
Untuk mengonsumsinya, kita bisa mengukus atau memanggang sayuran ini dengan sedikit minyak zaitun dan garam. Jika mengalami perubahan rasa, tambahkan perasan lemon untuk memberi sentuhan rasa segar, asalkan tidak sedang mengalami luka di mulut. Sayuran silangan juga bisa dimasukkan ke dalam sup atau smoothie untuk variasi yang lebih lembut.
8. Smoothie Buatan Sendiri
Smoothie adalah pilihan ideal jika penderita kesulitan mengunyah atau tidak mendapatkan cukup nutrisi dari makanan padat. Smoothie dapat disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi dan preferensi rasa, serta dapat membantu mengatasi masalah seperti kehilangan selera makan atau rasa makanan yang berubah.
Gunakan campuran buah segar atau beku, sayuran seperti bayam, cairan seperti susu, kefir, atau air kelapa, dan tambahkan protein dari yogurt Yunani atau bubuk protein. Lemak sehat bisa ditambahkan melalui alpukat atau biji rami. Smoothie juga bisa dipermanis secara alami dengan buah atau sedikit madu.
9. Roti dan Biskuit (Crackers)
Roti tawar dan biskuit merupakan pilihan makanan yang lembut dan mudah dicerna, terutama saat penderita mengalami diare atau mual. Roti putih lebih ringan bagi perut sensitif, sedangkan roti gandum utuh lebih kaya serat dan cocok dikonsumsi saat perut dalam kondisi normal.
Roti dan biskuit bisa dikonsumsi dengan topping bergizi seperti selai kacang, alpukat tumbuk, atau keju ricotta untuk menambah nilai gizi. Ini juga bisa menjadi makanan ringan praktis yang dapat dikonsumsi di sela waktu makan atau sebagai bekal ke rumah sakit.
10. Ikan Berlemak
Ikan seperti salmon, makarel, tuna albacore, dan sarden kaya akan protein dan asam lemak omega-3. Omega-3 adalah lemak sehat yang tidak dapat diproduksi tubuh dan harus diperoleh dari makanan. Zat ini dikenal memiliki efek anti-inflamasi dan mendukung kesehatan otak serta jantung.
Selama menjalani kemoterapi, konsumsi ikan berlemak dapat membantu tubuh tetap kuat dan mengurangi peradangan. Ikan sebaiknya dikukus, dipanggang, atau ditumis ringan. Gunakan termometer daging untuk memastikan ikan matang sempurna demi menghindari risiko infeksi. Suhu idealnya adalah minimal 145°F (63°C) saat dimasak, atau 165°F (74°C) saat dipanaskan ulang.
Makanan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Kanker
Menurut Dr. Dawn Mussallem dari Mayo Clinic, penderita kanker sebaiknya menghindari makanan ultraprocessed, yaitu makanan olahan pabrik seperti makanan beku siap saji, makanan ringan kemasan, minuman manis, dan daging olahan seperti sosis dan ham. Makanan-makanan ini tidak hanya meningkatkan risiko kanker, tetapi juga berpotensi memperburuk kondisi setelah diagnosis.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO bahkan mengkategorikan daging olahan sebagai karsinogen kategori 1. Konsumsi makanan jenis ini mengurangi kesempatan tubuh untuk mendapatkan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, serat, dan fitonutrien dari makanan utuh yang dapat membantu melawan kanker. Sebagai gantinya, disarankan untuk mengonsumsi makanan utuh dan alami yang lebih banyak berasal dari tumbuhan.
Demikianlah tadi pemaparan lengkap mengenai makanan yang sebaiknya dikonsumsi penderita kanker serta yang harus dihindari. Semoga bermanfaat!
(par/apu)
Komentar Terbanyak
Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis Sejumlah Sekolah di Jogja Berhenti
Klarifikasi Bibit Terlapor Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon Bantul
Duduk Perkara Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah Versi BPN