Seekor sanca kembang berukuran 3 meter ditangkap warga Pogung Lor, Sinduadi, Mlati, Sleman. Reptil itu sempat membuat masyarakat yang menangkapnya sempat kewalahan.
Salah satu warga, Nunung (39), mengungkapkan ular sempat memberontak. Warga yang ikut dalam proses evakuasi sempat dililit tangannya.
"Sempat berontak, kuat banget, karena itu ular liar, sempat kewalahan sempat melilit tangan juga. Kalau jenisnya sanca panjang sekitar 3 meter," ujarnya saat dihubungi wartawan, Jumat (14/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nunung menuturkan kemunculan sanca kembang itu pertama dilihat oleh warga yang kebetulan sedang berkumpul usai tarawih.
"Setelah tarawih ngumpul, terus lihat ular masuk gorong-gorong. Sekitar jam setengah 9," ungkapnya.
Begitu melihat ada ular, Nunung segera memanggil warga yang berpengalaman menangani ular. Sembari menunggu, dia dan warga lainnya mengawasi gerak-gerik reptil melata tersebut.
Saat itu, mereka menyaksikan ularnya masuk ke dalam saluran air hujan.
"Ular sempat sembunyi di saluran air hujan, terus Mas Bardi turun ke saluran air. Pas dilihat sempat berhadap-hadapan dengan kepala ular. Untungnya belum sempat nggigit, mau ditangkap langsung tapi tangannya nggak nyampe," jelas dia.
Jadi, mereka menunggu hingga sanca kembang itu menyembul dari saluran air. Begitu terlihat, beberapa warga dengan sigap menangkapnya.
"Proses evakuasi sambil nunggu ular keluar itu 15 menit terus begitu keluar ketangkapnya cepat, karena di sini banyak warga ikut bantu nangkap," jelasnya.
Bukan yang Pertama Kali
Nunung berujar kemunculan sanca kembang itu bukanlah yang pertama. Awal Februari lalu, warga yang tengah ronda dikejutkan kemunculan sanca juga sepanjang 3 meter.
"Ini sering muncul ular, ini kesekian kalinya. Terakhir yang ronda sekarang muncul lagi," kata dia.
Meski begitu, Nunung mengutarakan warga masih belum berencana mencari jika ada sanca lain, bahkan sarangnya di kampung mereka.
"Sengaja nyari di sarangnya nggak, kemungkinan ada di pinggir sungai itu mungkin sarangnya mungkin masih ada lagi," ujarnya.
Untuk saat ini ular tersebut masih disimpan oleh warga. Mereka mempersilakan jika ada warga yang ingin mengadopsi ular tersebut.
"Ularnya sementara masih diamankan warga, kalau ada yang berminat mengadopsi bisa," pungkasnya.
(apu/apu)
Komentar Terbanyak
Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis Sejumlah Sekolah di Jogja Berhenti
Klarifikasi Bibit Terlapor Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon Bantul
Duduk Perkara Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah Versi BPN