·ÉËÙÖ±²¥

Imbauan Muspika Jember soal Warga Kompak Pasang Spanduk Peringatan Rawan Tuyul

Imbauan Muspika Jember soal Warga Kompak Pasang Spanduk Peringatan Rawan Tuyul

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Kamis, 31 Okt 2024 09:30 WIB
Spanduk peringatan rawan tuyul yang dipasang warga kampung di Jember
Spanduk berisi peringatan 'Rawan Tuyul' di beberapa jalan desa (Foto file: Yakub Mulyono/detikJatim)
Jember -

Warga Jember kompak memasang spanduk atau banner bertuliskan peringatan 'Rawan Tuyul'. Pemasangan ini diduga karena sejumlah warga mengaku sering kehilangan uang.

Spanduk ini dipasang di beberapa titik di kawasan RT 02 RW 15, Dusun Ampo, Desa Dukuh Mencek, Sukorambi.

Menanggapi hal tersebut, Camat Sukorambi Asrah Widono mengatakan dirinya baru mengetahui peristiwa tersebut. Namun dia menyayangkan terkait sikap warganya yang memasang banner itu dan kebenaran soal tuyul sulit dibuktikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya juga baru tahu tadi pagi berkaitan dengan adanya banner di Desa Dukuh Mencek yang menyampaikan kawasan ada tuyul. Hal itu kan kebenarannya sulit untuk dibuktikan, jadi harapan saya hal-hal yang demikian ini tidak boleh dilakukan sebenarnya oleh masyarakat yang nanti akhirnya akan berpotensi menjadi permusuhan," kata Asrah saat dikonfirmasi, Rabu (30/10/2024).

"Karena ini bisa menjustifikasi. Ini siapa-siapanya kan sampai hari ini kan belum ada yang tahu dan saya sudah klarifikasi ke Pak Kades, intinya ya sama sebenarnya dengan kami, bahwa hal itu sulit untuk dibuktikan," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, SL (43) warga setempat mengaku uangnya sering hilang ketika malam hari. Nominal uang yang hilang itu bermacam-macam. Dia mengatakan, itu bukan ulah maling karena warga lain juga mengaku mengalami kejadian serupa.

"Kadang kalau saya naruh (menyimpan) uang di lemari itu hilangnya nggak semua. Kalau nyimpan 500 ribu, yang hilang kadang cuma 100 ribu atau 200 ribu gitu. Kalau itu maling kan biasanya langsung di ambil semua, lah ini kan nggak," kata SL saat ditemui di rumahnya.

"Dan kalau memang ini ulah maling, kan harusnya sudah pasti ketangkap itu. Soalnya warga lain juga banyak yang kehilangan uang. Ya gitu sama, kalau nyimpan uang Rp 1 juta itu paling yang hilang cuma Rp 300 ribu gitu," sambungnya.

Menurut SL, peristiwa tersebut terjadi sejak sekitar dua minggu yang lalu. Dia menjelaskan, biasanya uang yang disimpan di lemari itu akan hilang pada malam hari.

"Kalau hilangnya itu malam hari jam 10 gitu biasanya, ulahnya siapa lagi kalau bukan tuyul," jelasnya.

Dia mengatakan, memang belum pernah ada warga yang melihat tuyul secara langsung. Namun dengan peristiwa uang hilang ini dinilai tak lazim.

"Kalau melihat langsung tuyulnya nggak pernah. Tapi memang ini warga sudah curiga kalau ini ulah tuyul. Kalau sudah ada uang yang hilang itu warga ramai-ramai berteriak 'ada tuyul-ada tuyul' gitu biasanya," bebernya.

Dari peristiwa kehilangan uang yang tak lazim itu, SL bersama warga lainnya akhirnya sepakat memasang banner dengan berisi tulisan dan himbauan untuk berhati-hati karena lingkungan tersebut rawan tuyul.

"Kami ya pasang banner itu akhirnya. Ada sekitar 3 banner yang dipasang. Kalau untuk lapor polisi masih belum, tapi katanya kemarin Pak RT yang mau laporan," ulasnya.




(abq/fat)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikHot
detikHealth
detikFood
Wolipop
detikInet
detikNews
detikTravel
detikOto

Hide Ads