Kopi menjadi minuman wajib bagi beberapa orang yang membutuhkan asupan kafein dalam tubuh. Tak jarang kopi juga menjadi hidangan pelengkap tatkala bertemu dengan teman.
Kopi robusta dan arabika menjadi jenis kopi yang masyhur di masyarakat. Bagi penikmat kopi, tentunya kedua jenis ini dapat dengan mudah dibedakan.
Lalu apa perbedaan antara kopi robusta dan arabika? Kira-kira rasanya lebih asam yang mana? Simak informasinya di bawah ini.
Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika
Mengutip laman Kementerian Perdagangan dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, berikut perbedaan antara kopi robusta dan arabika.
1. Sejarah
Kopi arabika pertama kali ditemukan di Ethiopia serta dipopulerkan oleh orang Arab sehingga tersebar di seluruh dunia. Sedangkan robusta ditemukan di Afrika dan dibawa oleh Belanda untuk dibawa dan dibudidayakan secara besar-besaran di Indonesia.
Kopi arabika merupakan kopi yang pertama kali dikonsumsi sedangkan robusta baru ditemukan sekitar 100 tahun setelah kopi arabika sehingga kopi arabika kini menguasai pasar dengan jumlah produsen sebanyak 70% di dunia.
2. Kadar kafein
Kadar kafein yang dimiliki kopi robusta lebih tinggi daripada kopi arabika. Hal tersebut ditandai dengan rasa kopi robusta yang cenderung lebih pahit daripada kopi arabika sehingga dapat mengurangi kenikmatan saat meminumnya.
Kadar kafein pada kopi robusta dua kali lebih banyak dari arabika yaitu 2,2% sedangkan kopi arabika hanyalah 1,2%.
3. Kandungan gula dan lipid
Kandungan gula pada kopi arabika lebih tinggi dari kopi robusta. Kandungan lipid yang ada di kopi arabika adalah sebanyak 60% dari robusta. Kadar gula dapat diturunkan dengan proses sangrai sehingga meningkatkan rasa asam pada kopi.
4. Harga
Harga kopi arabika lebih mahal dari kopi robusta dengan skala hampir dua kali lipat. Adapun kopi instan yang terdapat di minimarket kebanyakan berjenis robusta.
5. Bentuk biji kopi
Biji kopi arabika berbentuk lebih besar dan oval sedangkan robusta lebih kecil dan bundar.
6. Budidaya
75% dari produksi kopi dunia adalah jenis arabika sedangkan produsen kopi robusta hanyalah sebanyak 25%. Kopi robusta dibudidayakan di belahan bumi bagian timur utamanya di Afrika dan Indonesia. Sedangkan kopi arabika dibudidayakan di Afrika dan Papua New Guinea.
7. Cara penyajian
Kopi arabika dengan rasa yang lebih manis lebih cocok dinikmati secara single tanpa tambahan gula sehingga penikmat kopi dapat menikmati rasa kopi yang asli. Sedangkan robusta dapat ditambahkan susu dan krimer.
8. Kandungan Chlorogenic Acid (CGA)
CGA merupakan zat antioksidan serta pencegah serangga. Kopi robusta memiliki kadar 7%-10% CGA sedangkan arabika memiliki 5,5%-8% CGA.
Rasa Kopi Arabika dan Robusta
Kopi arabika memiliki rasa dengan variasi yang beragam seperti buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian dengan aroma yang floral. Rasa dari kopi arabika mulai dari lembut hingga rasa yang tajam dan kuat ada di biji kopinya.
Kadar keasaman dari kopi arabika juga lebih tinggi yang merupakan tanda bahwa kopi arabika berkualitas tinggi. Kopi arabika sebelum disangrai beraroma seperti blueberry dan setelah disangrai akan beraroma seperti buah-buahan yang manis.
Kopi robusta memiliki rasa yang kuat dan tajam. Kopi robusta juga sering dikatakan memiliki rasa seperti gandum. Sebelum disangrai, kopi robusta akan beraroma seperti kacang-kacangan.
Hal tersebut menyebabkan kopi robusta dianggap berkualitas rendah. Namun, tak semua kopi robusta berkualitas rendah. Kendati demikian, memang cukup sulit untuk menemukan kopi robusta dengan kualitas tinggi.
Manfaat Kopi Robusta dan Arabika
Dikutip dari jurnal berjudul Hubungan Lama Mengkonsumsi Kopi Terhadap Kadar Low Density Lipoprotein (LDL) Kolesterol oleh H Setiyawati, berikut beberapa manfaat yang dimiliki oleh kopi robusta dan arabika.
- Mengurangi risiko diabetes tipe 2
- Mencegah gigi rusak
- Membangun stamina tubuh
Demikian informasi mengenai kopi robusta dan arabika. Semoga bermanfaat bagi detikers yang suka meminum kopi, ya.
Artikel ini ditulis oleh Novyana peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sto/dil)