·ÉËÙÖ±²¥

Ikan Khas Sungai Citanduy dan Ciwulan Menuju Kepunahan

Ikan Khas Sungai Citanduy dan Ciwulan Menuju Kepunahan

Faizal Amiruddin - detikJabar
Selasa, 01 Apr 2025 07:30 WIB
Warga Ciamis ramai-ramai berburu ikan di Sungai Citanduy yang mulai mengering setelah alirannya ditutup untuk Bendungan Leuwikeris
Sungai Citanduy (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Tasikmalaya -

Populasi ikan khas di perairan tawar atau sungai di wilayah Priangan Timur diyakini kian menyusut. Pencemaran dan gangguan ekosistem sungai menjadi salah satu penyebab penurunan populasi ikan khas tersebut.

Hal itu diungkapkan Harniwan Obech, Presiden Republik Aer Tasikmalaya, sebuah komunitas pecinta sungai di Tasikmalaya.

"Jenis ikan-ikan yang khas itu sudah jarang sekali ditemukan, baik di Citanduy mau pun di Ciwulan. Yang ada sekarang atau yang biasa ditangkap warga, adalah ikan-ikan biasa saja, ikan yang bisa dibudidayakan, ikan yang kita bisa beli di pasar," kata Harniwan, Kamis (6/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Harniwan, para pemancing atau penjala ikan sudah sulit mendapatkan Cili-cili, bebeong, kampal dan ikan khas lainnya. "Silahkan cek koja (keranjang) pemancing, isinya paling mujair, nilem, ikam mas. Pokoknya ikan-ikan kolam yang lepas ke sungai saja, kalau ikan khasnya sudah sulit," kata Harniwan.

Dia mengaku beberapa tahun lalu sempat melakukan penelitian dengan menggandeng tim peneliti ilmiah.

ADVERTISEMENT

"Intinya kualitas air sungai semakin memburuk. Bahan pencemar seperti logam berat, parasetamol, mikroplastik masuk dalam kategori senyawa pengganggu hormon yang bisa menyebabkan terjadinya feminimisasi ikan atau ikan berubah kelamin menjadi intersex atau dalam satu tubuh terdapat dua kelamin," kata Harniwan.

Fakta lain yang ditemukan dalam penelitian itu, kata Harniwan adalah komposisi ikan berkelamin betina lebih dominan dibanding jantan. Perbandingannya, 80 persen : 20 persen. Padahal seharusnya dalam kondisi perairan sehat perbandingan jantan dan betina imbang.

"Solusinya ya perbaikan kondisi sungai. Pemprov Jawa Barat dan Pemda harus serius memulihkan kualitas air Ciwulan dan Citanduy dengan mengendalikan sumber-sumber pencemaran industri skala rumah tangga, pengendalian sampah plastik serta pengendalian limbah domestik," kata Harniwan.

Selain itu Harniwan juga memaparkan 19 jenis ikan yang habitatnya di sungai Ciwulan dan Citanduy adalah Lalawak/Bader Merah (Barbonymus balleroides), Bader Putih (Barbodes gonionotus), Nilem (Osteochilus vittatus), Hampala (Hampala macrolepidota), Sidat (Anguilla rostrata), Sili (Macrognatus aculeatus), Betok (Anabas testudineus), Genggehek/bekepek (Mystacoleucus obtusirostris), Caung/baung (Rengkik Hemibagrus nemurus), Caung kuning/bebeong (Hemibagrus planiceps), Kancra (Cyprinus carpio), Beunteur/wader cakul (Barbodes binotatus), Bawal (Brama brama), Lele (Clarias batrachus), Belut (Monopterus albus), Gabus (Channa striata), Ikan sapu (Pterygoplichthys spiciosa), dan Mujair (Mozambique tilapia).

(yum/yum)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikFinance
detikHot
detikFood
detikTravel
Sepakbola
Wolipop
detikInet
detikHealth

Hide Ads