·ÉËÙÖ±²¥

Nasi Ayam Dong Siprig Sudah Buka 4 Dekade, Ludes dalam 5 Jam

Nasi Ayam Dong Siprig Sudah Buka 4 Dekade, Ludes dalam 5 Jam

Ni Komang Ayu Leona Wirawan - detikBali
Minggu, 16 Mar 2025 11:32 WIB
Seporsi nasi ayam Dong Siprig.
Foto: Seporsi nasi ayam Dong Siprig. (Ni Komang Ayu Leona Wirawan/detikBali)
Gianyar -

Antrean panjang sudah menjadi pemandangan sehari-hari di Warung Nasi Ayam Dong Siprig, Banjar Abasan, Singapadu Tengah, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali. Lantaran banyaknya pelanggan setia, Nyoman Siprig (67), tidak terlalu lama saat berjualan. Hanya beberapa jam saja sudah sudah ludes tak bersisa.

Setiap hari, Nasi Ayam Dong Siprig buka setiap pukul 05.00 Wita. Sesuai namanya, Siprig menyajikan menu nasi campur khas Bali dengan lauk utama daging ayam.

Seporsi nasi ayam Dong Siprig terdiri dari nasi, ayam suwir, kerupuk ayam, telur rebus, hati ayam, tempe orek, dan mi goreng. Cita rasa manis, guriih, dan pedas berpadu menjadi satu. Seporsi nasi campur lengkap tersebut bisa didapat dengan harga sangat terjangkau. Yakni, mulai porsi Rp 10 ribu, Rp 15 ribu, hingga Rp 20 ribu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warung Nasi Ayam Dong Siprig termasuk legendaris di Gianyar. Hingga saat ini sudah eksis selama empat dekade atau 40 tahun, meski tempatnya tidak terlalu besar. Lokasi jualan Siprig memang menjadi satu dengan rumah.

ADVERTISEMENT

"Buka sudah 40 tahun. Menu tetap sama sejak pertama kali buka. Jualan juga dari dulu di dalam rumah," ujar Siprig saat diwawancarai detikBali, Minggu (16/3/2025).

Dong Siprig tengah melayani pelanggannya, Minggu (16/3/2025).Dong Siprig tengah melayani pelanggannya, Minggu (16/3/2025). (Ni Komang Ayu Leona Wirawan)

Warung Nasi Ayam Dong Siprig didirikan sendiri oleh Siprig 40 tahun silam. Penamaannya yang sederhana membuat para pelanggan tak sulit mengingat. Dong Siprig mengacu pada kata 'dong' dalam bahasa Bali, yang artinya nenek. Dia memang kerap dipanggil 'dong' oleh para pelanggannya

Siprig tak sendirian menjalankan bisnis. Dia dibantu oleh anak dan menantunya. Sejak dulu hingga kini, hanya ada menu nasi ayam yang dijual. Konsistensi rasa menjadi kunci langgengnya Warung Nasi Ayam Dong Siprig.

"Ini (masih) generasi pertama. Masih saya yang berjualan dengan dibantu anak dan menantu", ungkapnya.

Dong Siprig mengungkapkan mulai memasak dan menyiapkan dagangan sejak pukul 01.00 Wita setiap harinya. Usahanya itu terbayar karena dagangannya ludes hanya dalam waktu lima sampai enam jam saja.

Warung Nasi Ayam Dong Siprig yang menjadi satu dengan rumahnya di Sukawati, Gianyar.Warung Nasi Ayam Dong Siprig yang menjadi satu dengan rumahnya di Sukawati, Gianyar. (Ni Komang Ayu Leona Wirawan)

"Pembeli paling banyak datang pukul 05.00 Wita dan 09.00 Wita. Jam 10.00 atau 11.00 Wita saja dagangannya sudah habis. Apalagi, kalau hari Minggu. Lebih ramai lagi", katanya.

Menariknya, pelanggan Siprig tak hanya data dari wilayah Sukawati dan Gianyar. Banyak yang rela jauh-jauh datang dari kawasan Gatot Subroto (Denpasar), Kerobokan, Nusa Dua (Badung), hingga Klungkung.

Nasi Ayam Dong Siprig memang makin laris setelah sempat viral di media sosia (medsos). Salah satu pembeli, Nyoman Marsithi (60), mengungkapkan nasi campur ayam Dong Siprig sesuai dengan seleranya. Namun, menurutnya, perlu ada variasi menu sayur agar lebih nikmat.

"Kurang ada sayur. Mungkin bisa urap supaya tidak kering," ujar Masithi.

Pembeli lainnya, Putu Yesi (35), juga mengaku perpaduan nasi dan lauk-pauk nasi ayam Dong Siprig pas di lidahnya. "Ini enak. Rasanya manis dan pedas," tandasnya.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
Sepakbola
detikHealth
detikTravel
detikInet
Wolipop
detikNews
detikHot
detikFinance
Hide Ads