·ÉËÙÖ±²¥

Sejarah dan Filosofi Lontong Cap Go Meh, Lebih dari Sekadar Makanan

Sejarah dan Filosofi Lontong Cap Go Meh, Lebih dari Sekadar Makanan

Tim detikBali - detikBali
Rabu, 12 Feb 2025 09:43 WIB
lontong cap go meh enak di jakarta
Lontong cap go meh. Foto: Instagram
Denpasar -

Lontong Cap Go Meh adalah hidangan khas Tionghoa dan Indonesia yang disajikan saat perayaan Cap Go Meh. Lontong Cap Go Meh memiliki filosofis yang mendalam.

Cap Go Meh berasal dari kata 'Cap Go' yang artinya lima belas, dan Meh yang artinya malam. Secara sederhana, Cap Go Meh dapat diartikan sebagai malam kelima belas setelah Tahun Baru Imlek.

Dalam memperingati Cap Go Meh, masyarakat Tionghoa biasanya menghabiskan waktu dengan berkumpul bersama keluarga dan melakukan ibadah. Perayaan yang berlangsung lima belas hari setelah Imlek ini pun wajib menyertakan beberapa kuliner khas Tionghoa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu hidangan yang biasanya disantap keluarga Tionghoa Indonesia pada saat perayaan Cap Go Meh ialah Lontong Cap Go Meh.

Sejarah Lontong Cap Go Meh

Lontong Cap Go Meh merupakan hidangan kuliner yang mencerminkan adanya pengaruh timbal balik antara masakan Tionghoa dan tradisi kuliner Indonesia, khususnya masakan Jawa.

ADVERTISEMENT

Seiring dengan migrasi penduduk Tionghoa ke Jawa, terjadi pernikahan antara beberapa di antara mereka dengan perempuan setempat, menciptakan masyarakat keturunan Tionghoa-Jawa yang dikenal sebagai Peranakan Tionghoa.

Dalam interaksi ini, terjadi pula adaptasi kuliner yang menciptakan hidangan seperti Lontong Cap Go Meh.

Filosofi Lontong Cap Go Meh

Dilansir dari Pemerintah Jakarta Pusat, lontong Cap Go Meh sendiri sebenarnya tidak berbeda dari lontong biasa. Isiannya mirip yaitu lontong yang disajikan dengan opor ayam, sayur lodeh, sambal goreng hati, acar, telur pindang, bubuk koya, abon sapi, sambal, serta tidak lupa kerupuk.

Makanan ini biasanya disajikan pada hari Cap Go Meh sebagai simbol kebahagiaan, kesuksesan, dan kebersamaan. Selain itu juga dianggap sebagai pembawa keberuntungan.

Bentuk lontong yang panjang dianggap melambangkan panjang umur. Sementara telur melambangkan keberuntungan, dan santan yang dibumbui kuah kunyit berwarna keemasan melambangkan emas dan keberuntungan.

Warna kuning keemasan pada lontong ini dianggap sebagai simbol kemakmuran dan kekayaan yang tentunya seperti perayaan Imlek, warna emas atau kuning merupakan warna keberuntungan.

Saat menyajikan lontong Cap Go Meh, piring yang menjadi wadah harus terisi penuh, menjulang tinggi, dengan berbagai lauk dan kuah yang melimpah menandakan doa dan harapan untuk rezeki yang melimpah.Saat menyajikan lontong Cap Go Meh, piring yang menjadi wadah harus terisi penuh, menjulang tinggi, dengan berbagai lauk dan kuah yang melimpah menandakan doa dan harapan untuk rezeki yang melimpah.




(nor/nor)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikNews
detikHot
Wolipop
detikFood
detikHealth
detikFinance
detikOto
Sepakbola
Hide Ads