·ÉËÙÖ±²¥

Polisi Usulkan Pasang CCTV di Jembatan 'Horor' Tukad Bangkung

Polisi Usulkan Pasang CCTV di Jembatan 'Horor' Tukad Bangkung

Agus Eka Purna Negara - detikBali
Kamis, 20 Mar 2025 07:19 WIB
Jembatan Tukad Bangkung di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, beberapa waktu lalu. (Agus Eka Purna Negara/detikBali)
Foto: Jembatan Tukad Bangkung di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, beberapa waktu lalu. (Dok. Agus Eka Purna Negara/detikBali)
Badung -

Polisi mengusulkan agar Pemkab Badung memasang CCTV alias kamera tersembunyi di Jembatan Tukad Bangkung untuk memperkuat sistem pengawasan. Masyarakat belakangan menilai jembatan tersebut makin 'horor' lantaran seringnya jadi lokasi bunuh diri. Jembatan setinggi 71,14 meter itu merupakan jembatan tertinggi di Bali. Bahkan, diklaim tertinggi se-Asia Tenggara.

Kapolsek Petang AKP I Nyoman Arnaya mengatakan jembatan yang berlokasi di perbatasan Desa Pelaga dan Desa Belok/Sidan, Kecamatan Petang, Badung, itu kerap sepi saat malam. Tidak ada pengaman dan pengawasan jadi kesempatan bagi mereka yang putus asa lalu melakukan tindakan di luar perkiraan.

"Kami usulkan pengadaan CCTV ke Camat Petang supaya diteruskan ke Pemkab Badung. Ini penting untuk memudahkan pengawasan seandainya ada yang mencurigakan misalnya mondar-mandir, kami bisa cegah untuk niat bunuh diri itu," kata Arnaya, Rabu (19/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arnaya mengakui beberapa kali peristiwa bunuh diri terjadi. Namun, tidak ada satu pun saksi mata yang melihat kejadian. Kondisi itu cukup menyulitkan untuk membuktikan apakah para korban yang tewas murni melompat atau karena hal lain.

"Dalam waktu dekat ini kami akan usulkan ke kecamatan. Ini penting untuk memastikan memang benar kejadian bunuh diri, tidak ada yang mendorong misalnya. Kalau melompat, itu akan kelihatan dari CCTV. 'Oh memang benar melompat'. Jadi bukan karena pihak lain yang mendorong," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Arnaya, pemberian pengaman di jembatan yang dibangun sejak 2001 itu juga bisa jadi alternatif. Arnaya menyarankan dipasang pagar rapat atau jaring sejenis pengaman lainnya.

Catatan detikBali, terdapat beberapa kejadian bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung. Bunuh diri pernah dilakukan di lokasi itu oleh seorang anggota TNI berinisial INTD (22) asal Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Sabtu (4/12/2024).

Saat ditemukan tergantung, anggota TNI AD itu menggunakan topi warna hijau bertuliskan (Dikmata), baju warna abu-abu, jaket hitam, sepatu warna hitam dan celana pendek warna hitam. Ia ke lokasi membawa sepeda motor Honda Vario dengan nomor polisi DK-8791-DN.

Sebelum itu, ada tragedi bunuh diri kakak beradik berinisial KS (23) dan PY (5), asal Buleleng. Mereka melompat dari Jembatan Tukad Bangkung, Minggu (26/5/2024). KS nekat mengajak PY melompat dari jembatan untuk mengakhiri hidup karena motif ekonomi. KS dan PY merupakan dua dari empat bersaudara yatim piatu setelah ayah dan ibu mereka meninggal.

Terbaru, seorang polisi berinisial AES ditemukan tewas di bawah jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, Bali, Minggu (16/3/2025). AES bunuh diri dengan cara melompat di Jembatan Tukad Bangkung.

Petugas menemukan surat wasiat di dalam mobil milik AES yang terparkir di atas jembatan. Polisi juga menemukan sejumlah kartu identitas milik anggota Propam Polda Bali.

Dugaan motif AES bunuh diri terungkap dari surat wasiat yang dia tinggalkan. Melalui surat, anggota polisi berusia 42 tahun itu menuliskan pesan mendalam yang ditujukan kepada istri, anak, orang tua, dan saudaranya.




(hsa/hsa)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
Wolipop
detikHealth
detikHot
detikTravel
detikFood
Sepakbola
detikInet
detikOto
Hide Ads