Tut Wuri Handayani merupakan salah satu semboyan yang diperkenalkan oleh Bapak Pendidikan Indonesia, yakni Ki Hajar Dewantara. Semboyan tersebut kini menjadi logo Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Logo Tut Wuri Handayani biasa digunakan sebagai media visual dalam rangka perayaan hari penting di bidang Pendidikan. Seperti Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Kemendikbudristek turut mengajak untuk menggunakan logo tersebut sebagai salah satu peringatan Hardiknas.
Lantas apa makna logo dan arti Tut Wuri Handayani dan seperti apa sejarah semboyan Tut Wuri Handayani. Simak penjelasan lengkapnya yang telah detikSumbagsel rangkum dari berbagai sumber.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makna Logo Tut Wuri Handayani
Dilansir Kemdikbud, Logo Tut Wuri Handayani memiliki bentuk segi lima, dengan latar belakang warna biru dengan simbol berupa gabungan antara burung dan simbol berupa gabungan antara burung, belencong dan buku. Pada bagian atas simbol terdapat tulisan semboyan Tut Wuri Handayani.
Berikut uraian makna logo Tut Wuri Handayani:
• Bidang Segi Lima (Biru Muda)
Bidang segi lima pada logo Kemendikbudristek menggambarkan alam kehidupan Pancasila
• Semboyan Tut Wuri Handayani
Semboyan Tut Wuri Handayani digunakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam melaksanakan sistem pendidikannya. Pencatuman semboyan tersebut untuk melengkapi penghargaan dan penghormatan terhadap almarhum Ki Hajar Dewantara yang hari lahirnya dijadikan Hari Pendidikan Nasional.
• Belencong Menyala Bermotif Garuda
Belencong (menyala) adalah lampu yang khusus dipergunakan pada pertunjukkan wayang kulit cahaya belencong membuat pertunjukan menjadi hidup. Burung Garuda (yang menjadi motif belencong) memberikan gambaran sifat dinamis, gagah perkasa, mampu dan berani mandiri mengarungi angkasa luas. Ekor dan sayap garuda digambarkan masing-masing lima, yang memiliki arti: satu kata dengan perbuatan Pancasilais.
• Buku
Buku adalah sumber bagi segala ilmu yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
• Warna
Warna putih pada ekor dan sayap garuda serta buku memiliki arti suci, bersih tanpa pamrih. Warna kuning emas pada nyala api memiliki arti keagungan dan keluhuran pengabdian. Warna biru muda pada bidang segi lima berarti pegabdian yang tak kunjung putus dengan memiliki pandangan hidup yang mendalam (pandangan hidup Pancasila).
Arti Semboyan Tut Wuri Handayani
Dikutip buku Ki Hajar Dewantara: Bapak Pendidikan Bangsa Indonesia karya Pungkit Wijaya, semboyan Tut Wuri Handayani merupakan salah satu dari tiga semboyan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara. Ketiga semboyan tersebut memiliki arti yang terdiri dari:
1. Ing Ngarsa Sung Tulada: "di depan memberi teladan"
2. Ing Madya Mangun Karsa: "di tengah memberi inspirasi"
3. Tut Wuri Handayani: "di belakang memberi dorongan"
Arti dari semboyan Tut Wuri Handayani yakni dari belakang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan. Ing Madya Mangun Karsa, di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide, dan Ing Ngarsa Sung Tulada, di depan, guru harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik.
Sejarah Tut Wuri Handayani
Dilansir Kemendikbudristek, pembuatan semboyan Tut Wuri Handayani awalnya bertujuan sebagai persaingan terhadap pendidikan kolonial saat itu. Pencetus pertama dan pembuatnya adalah Raden Mas Suwardi alias Ki Hajar Dewantara, sosok Bapak Pendidikan di Indonesia.
Semboyan Tut Wuri Handayani sudah digunakan dalam dunia pendidikan seperti pemakaian semboyan Tut Wuri Handayani sekolah dasar (SD) dan menjadi bagian logo Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Dari semboyan tersebut terciptalah semangat pendidikan yang tinggi untuk masyarakat Indonesia.
Sejarah Logo Tut Wuri Handayani
Lambang Tut Wuri Handayani digunakan sebagai logo Kemendikbudristek (sebelumnya disebut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) ditetapkan berdasarkan:
• Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No: 0398/M/1977 tentang penetapan Lambang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tertanggal 6 September 1977.
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2013 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Demikian penjelasan mengenai makna logo dan arti Tut Wuri Handayani lengkap dengan sejarah semboyan Tut Wuri Handayani. Semoga artikel ini bermanfaat ya, detikers!
Artikel ini ditulis oleh Amir Yusuf, peserta program Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(csb/csb)