Reality Club, band indie yang dikenal dengan lagu-lagunya yang catchy dan penuh makna, kembali menarik perhatian dengan prestasi internasionalnya. Tahun ini, mereka menjadi wakil Indonesia di South by Southwest (SXSW) di Austin, Texas.
Gak cuma itu, Band yang digawangi oleh Faiz (vokal, gitar), Fathia (vokal), Nugi (bass), dan Era (drum) ini baru saja memenangkan penghargaan Best Music Video: Asia Pacific di Munich Music Video Awards 2023 untuk video klip Dancing in the Breeze Alone.
Baca juga: Reality Club Wakili Indonesia di SXSW 2024! |
Sejak debutnya pada 2016, Reality Club menunjukkan ambisi mereka untuk memberikan dampak di industri musik Indonesia. Mereka gak buru-buru buat terkenal, tetapi fokus pada menciptakan musik yang mereka sukai dan banggakan.
"Kita gak usah diundang festival sana-sini, yang penting kita gede sampai orang-orang nanya, 'Kok Reality Club gak main ya?' We wanna do our stuffs make it as good as possible," ungkap Faiz.
Kegigihan Reality Club dalam menciptakan musik yang berkualitas akhirnya terbayar. Lagu-lagu mereka seperti Is It the Answer, Telenovia, dan Anything You Want menjadi viral di media sosial dan sering masuk nominasi penghargaan musik.
"Mungkin dalam kita nulis lagu kita selalu pakai hati, perasaan, jujur dalam berkarya, jadi mungkin itu juga alasannya Reality Club gak langsung naik. Karena we try to create music that we love. Kitanya harus suka dulu, kalau kita gak suka buat apa, gak bangga juga dengan karya kita," jelas Fathia.
Prestasi Reality Club di Munich Music Video Awards 2023 merupakan bukti nyata dari ambisi dan kerja keras mereka. Video klip Dancing in the Breeze Alone, yang dikemas seperti film pendek dengan visual bergaya koboi, berhasil memukau para juri.
"Kita memang dari awal mementingkan kualitasnya. Makannya untuk video klipnya dari awal kita sudah ambisius paling pol," ungkap Nugi.
Simak Video "Video: Reality Club Buka Konser NIKI Hari Kedua dengan Meriah"
(dar/Mar)