ˇÉËŲÖą˛Ĩ

Bollywood Berdarah-darah

Asep Syaifullah
|
detikPop
People watch an Indian Bollywood movie as cinemas reopen with a special screening for COVID- 19 warriors and their families at the PVR movie theater in New Delhi, India, Thursday, Oct. 15, 2020. Seven months after screens went dark, cinemas reopened Thursday in much of India with mostly old titles on the marquee — a sign of the countrys efforts to return to normal as the pace of coronavirus infections slows but also of the roadblocks that remain. (AP Photo/Manish Swarup)
Foto: AP/Manish Swarup
Jakarta - Industri film Bollywood tengah menghadapi masa sulit sejak akhir tahun. Film terbaru mereka yakni Ground Zero yang dibintangi oleh Emran Hashmi digadang-gadang bisa jadi penyelamat bioskop, tapi justru korban selanjutnya.

Film bertemakan patriotisme di tengah insiden Pahalgam tersebut malah gagal meraup pendapatan yang ditargetkan pada pembukaan di bioskop.

Tak ada berbondong-bondong penonton memasuki bioskop sebagaimana yang diharapkan, bahkan mereka tak menyentuh angka Rp 2,06 miliar.

Dilansir dari NDTV, masyarakat lebih memilih menonton di media sosial atau layanan OTT yang dianggap lebih mudah dan murah. Mereka tinggal meng-klik saja film yang diinginkan tanpa perlu pergi ke bioskop.

Bahkan film yang mendapat sambutan baik dari mulut ke mulut pun tidak menarik banyak penonton karena semua orang tahu film tersebut akan tersedia di platform OTT hanya dalam waktu tiga minggu. Selain faktor biaya, kemalasan orang-orang juga yang menghancurkan box office.

Tidak mengherankan muncul prediksi bioskop pada akhirnya akan hilang, hanya dibuka untuk pemutaran wajib, karena komite penghargaan di seluruh dunia mensyaratkan rilis teater untuk nominasi. Bisnis yang sebenarnya akan semakin beralih ke OTT dan platform daring.

Sebelumnya Aamir Khan juga mengatakan film-film Bollywood tengah berad la di dalam jurang dan butuh perbaikan segera.

Dalam wawancaranya dengan The Hollywood Reporter India, Aamir berkata: "Saya tidak mengatakan bahwa kita tidak bisa menjadi pembuat film yang lebih baik. Tentu saja, saya pikir ada banyak ruang bagi kita untuk berkembang sebagai pembuat film dan belajar dari berbagai industri. Jadi, pasti ada ruang untuk itu. Setelah mengatakan itu, apakah kualitas pembuatan film berbeda di seluruh negeri?"

"Jika melihat kualitas film yang telah kami buat, berbicara tentang tahun 70-an dan 80-an. Ketika saya datang pada 1988, sebagian besar film yang dibuat pada saat itu adalah yang terendah. Sejak itu, kami telah meningkat jika bertanya kepada saya. Setelah tahun 90-an, ketika tahun 2000 tiba, penonton berubah. Mereka jauh lebih terbuka dan ingin melihat materi yang berbeda."

Dalam konteks perkembangan industri saat ini, Aamir Khan tidak ingin melupakan peningkatan yang telah dilakukan industri film di masa lalu.

Saat ditanya apa yang bisa dilakukan oleh para sineas saat ini, Aamir menyebut, "Saya hanya ingin tetap melakukan apa yang saya lakukan dan menceritakan kisah-kisah yang saya yakini. Itulah yang saya tahu bagaimana melakukannya."

"Saya bukanlah seseorang yang memiliki pendapat besar tentang diri saya sendiri yang dapat mengubah keadaan. Saya tidak pernah memiliki pendapat seperti itu tentang diri saya sendiri. Sangat sulit untuk membuat film. Jika saya membuat satu film yang bagus, itu sudah cukup," pungkasnya.


(ass/nu2)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO