Seorang warga Desa Kedungadem, Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim) membacok tiga tetangganya ketika mereka hendak melaksanakan salat subuh di musala dekat rumah mereka. Satu orang tewas, sementara dua lainnya kritis.
Dilansir detikJatim, tiga korban pembacokan tersebut bernama Abdul Aziz (63) dan istrinya Arik Wijayanti (60), dan seorang lagi bernama H Cipto Rahayu (63). Abdul Aziz sendiri diketahui merupakan mantan Sekretaris Camat (Sekcam) Kedungadem, Bojonegoro.
Kasat Reskrim Polres Bojonegoro AKP Bayu Adjie Sudarmono membenarkan peristiwa yang terjadi di Musala Al-Manar Desa Kedungadem ini. Ia menyebut pelaku Sujito merupakan tetangga korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya tiga orang dibacok dengan parang oleh tetangganya," kata AKP Bayu Adjie Sudarmono, Selasa (29/4/2025).
Saat ini, korban Aziz menjabat sebagai Ketua RT 004 di lingkungan tempat tinggalnya. Sang istri, Arik, berprofesi sebagai guru. Sedangkan Cipto diketahui merupakan pemilik koperasi.
Kesaksian Warga
Suyanto, seorang warga yang rumahnya persis di sebelah musala, menuturkan bahwa dirinya datang terakhir saat hendak menunaikan salat Subuh. Ia sempat berpapasan dengan pelaku yang baru saja keluar dari musala usai melakukan pembacokan.
Menurut Suyanto, pelaku dan para korban sama-sama jemaah subuhan. Bahkan pelaku Sujito dikenal rutin salat Subuh di musala tersebut.
"Semuanya (korban dan pelaku) jemaah subuh, pelakunya ya jemaah rutin Subuhan. Jemaah putri kan posisinnya di belakang mengerti to, paling nggak ada yang masuk," ujar Suyanto, Selasa (29/4/2025).
Dia menambahkan bahwa Abdul Aziz dibacok pelaku saat korban berada tepat di belakang imam. Aksi pembacokan tersebut terjadi saat Al-Fatihah bergaung.
"Iya (posisi Aziz di belakang imam). Posisi baru salat, imam baru baca Al-Fatihah terus dia (Sujito) datang bawa parang," katanya.
Kepanikan melanda jamaah salat Subuh ketika tiba-tiba Sujito menyerang korban. Seluruh jamaah salat Subuh kemudian melarikan diri.
"Itu info dari ibu-ibu. Imam menelpon, saya waktu salat baru baca Al-Fatihah terus dibacok. Pada lari semua (jemaahnya) melarikan diri," tandasnya.
(des/des)