Dalam momen Jumat Agung dan jelang perayaan Paskah 2025, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Jalan Tjilik Riwut Pal 12 Palangka Raya terpantau padat pengunjung.
Salah satu pengunjung di TPU Kristen, Erickson Novrianto (30), menjadikan momen Jumat Agung ini untuk mengingat kembali orang tua ataupun keluarga yang sudah meninggal. Ia berharap dengan ziarah ke makam agar merasa tetap tersambung dengan keluarga yang sudah meninggal.
"Kebiasaan seperti ini harus dijaga. Meskipun jasadnya sudah tiada ya tapi tetap ingat. Ini dulu bapak kami yang pernah menyekolahkan kami, memperjuangkan kami. Kami berdoa supaya beliau dapat tempat terbaik di sisi Tuhan. Kami ingin itu supaya bapak tetap terasa di hati," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dinas Perhubungan (Dishub) Palangka Raya bersama tim gabungan keamanan memastikan parkir memadai dan aman. Kepala Bidang Prasarana dan Parkir Dishub Palangka Raya Alfrianto memaparkan untuk momen Jumat Agung pada tahun ini terbilang ramai, seiring bertambahnya jumlah isi pemakaman.
"Kalau melihat kondisi satu tahun ke belakang bahwa untuk kondisi arus lalu lintas saat ini sudah lumayan padat karena memang kondisinya juga berdasarkan data dari Yayasan Yusuf Arimatea kemarin itu kurang lebih 8.000 makam disini," ujarnya pada detikKalimantan, Jumat (18/4/2025).
"Jadi tiap tahun bertambah dengan adanya tambahan ini otomatis masyarakat yang berkunjung bertambah. Taruhlah satu makam ini 2, 3 orang atau 2, 3 keluarga yang menggunakan kendaraan ini yang mengakibatkan lalu lintas begitu padat," sambungnya.
Meskipun lalu lintas terpantau ramai cenderung padat merayap, kondisi di TPU Kristen Palangka Raya masih terpantau lancar dan aman. Pengunjung bergantian masuk ke area makam.
"Mungkin untuk sore ini mungkin tidak ada terlalu sampai pada hambatan berarti karena memang belum masa puncaknya. Namun diperkirakan mungkin besok masa puncaknya."
Dengan bertambahnya pengunjung tiap tahun, pihaknya memastikan agar lahan parkir tercukupi dengan memanfaatkan lokasi pemakaman dari agama-agama lain.
"Jadi beberapa tahun yang lalu kita sudah menyiagakan dan berkoordinasi dengan pengelola makam baik itu nasrani, muslim, katolik, hindu dan budha yang akan dijadikan cadangan untuk lokasi parkir," terangnya.
"Kantong-kantong parkir yang ada. Berdasarkan kegiatan tahun lalu, itu sampai dengan Katolik dan Buddha itu penuh. Tapi kita saat ini berusaha semaksimal mungkin," lanjutnya.
Alfrianto juga menghimbau kepada pengunjung agar memperhatikan kendaraan dan barang yang dibawa ke pemakaman, sehingga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami himbau juga pada masyarakat untuk tetap waspada mengingat banyaknya aktivitas masyarakat disini jadi pastikan kendaraan baik motor maupun mobil itu dalam kendaraan terkunci. Dan jangan meninggalkan barang-barang berharga di dalam mobil," pungkasnya.
(des/des)