·ÉËÙÖ±²¥

7 Manfaat Jamu Temulawak dan Cara Membuatnya agar Tidak Pahit

7 Manfaat Jamu Temulawak dan Cara Membuatnya agar Tidak Pahit

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Rabu, 16 Apr 2025 11:00 WIB
temulawak
Jamu temulawak. (Foto: istimewa)
Jogja -

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) merupakan salah satu tanaman herbal asli Indonesia yang dikenal luas karena khasiatnya bagi kesehatan. Manfaat jamu temulawak tidak hanya terbatas untuk pencernaan, tapi juga mencakup peningkatan fungsi ginjal, antiinflamasi, hingga potensi antikanker.

Dirangkum dari buku Khasiat dan Manfaat Temulawak tulisan Efi Afifah, temulawak mengandung pati, kurkuminoid, minyak atsiri, protein, lemak, serat, dan berbagai mineral. Pati merupakan komponen terbesar dan mudah dicerna, cocok untuk makanan bayi atau orang yang baru sembuh dari sakit, serta digunakan sebagai pengental makanan.

Minyak atsiri temulawak bermanfaat sebagai peluruh empedu dan obat rematik, karena mengandung senyawa aktif seperti turmeron dan xanthorrhizol. Kurkuminoidnya, terutama kurkumin dan desmetoksikurkumin, efektif membantu sekresi empedu dan memiliki aroma khas, tidak beracun, serta warna yang berubah tergantung pH.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ingin tahu apa saja manfaat jamu temulawak, detikers? Yuk, simak penjelasan lengkap berikut ini!

Manfaat Jamu Temulawak

Menurut Ferra Listya dalam buku Resep Jamu Serbuk Brujul, terdapat sejumlah manfaat jamu temulawak untuk kesehatan. Apa saja?

ADVERTISEMENT

1. Meningkatkan Fungsi Pencernaan

Jamu temulawak memiliki khasiat utama dalam merangsang produksi empedu di kantung empedu, yang sangat berperan dalam memperbaiki sistem pencernaan. Dengan konsumsi rutin, jamu ini dapat membantu mengatasi masalah seperti perut kembung, kelebihan gas, dan dispepsia (gangguan pencernaan).

Selain itu, temulawak juga terbukti efektif dalam meredakan kondisi peradangan seperti kolitis ulserativa. Sebuah studi dari Complementary Therapies in Medicine menunjukkan bahwa herbal ini sering digunakan dalam pengobatan ayurveda karena kemampuannya mengurangi intensitas gejala radang usus dan meningkatkan kesehatan dinding usus.

2. Mengatasi Osteoartritis

Temulawak, khususnya kandungan kurkuminoidnya, bermanfaat dalam mengurangi gejala osteoartritis seperti kekakuan dan gangguan fungsi sendi. Dalam sebuah studi, pasien yang mengonsumsi 1.000 mg Meriva (ekstrak kurkuminoid) per hari mengalami perbaikan signifikan setelah delapan bulan.

Meriva adalah campuran kurkumin, fosfatidilkolin, dan komponen kurkuminoid lain yang mendukung efek antiinflamasi. Ini menjadikan jamu temulawak pilihan alami untuk membantu pemulihan sendi dan mobilitas, terutama bagi penderita penyakit sendi degeneratif.

3. Meningkatkan Metabolisme Tubuh

Kandungan pati dan tumerol dalam temulawak mendukung peningkatan metabolisme tubuh. Metabolisme yang optimal sangat penting untuk menjaga energi, kekebalan tubuh, serta pengolahan zat gizi secara efisien.

Dengan metabolisme yang lebih baik, tubuh lebih cepat membakar kalori, mengelola lemak, dan melawan penyakit. Ini menjadikan jamu temulawak sebagai minuman sehat yang bisa dikonsumsi sehari-hari untuk menjaga vitalitas.

4. Meningkatkan Fungsi Ginjal

Minyak atsiri dalam temulawak berperan penting dalam meningkatkan fungsi ginjal. Kandungan ini membantu organ ginjal bekerja lebih optimal dalam menyaring darah dari racun dan sisa metabolisme yang berpotensi merusak tubuh.

Dengan ginjal yang bekerja lebih efektif, tubuh menjadi lebih bersih dari zat-zat berbahaya. Konsumsi jamu temulawak secara teratur mendukung sistem detoksifikasi alami tubuh melalui jalur ginjal.

5. Mengeluarkan Toksin dari Tubuh

Temulawak membantu proses pengeluaran racun tubuh secara alami melalui urine, feses, dan keringat. Efek ini menjadikan jamu temulawak sebagai agen detoks alami yang ringan namun efektif.

Dengan mengonsumsi jamu temulawak setiap hari, proses metabolisme dan ekskresi menjadi lebih lancar. Tubuh pun terasa lebih segar karena beban racun berkurang.

6. Mempercepat Penyembuhan Luka

Kandungan borneol dalam temulawak berperan aktif dalam mempercepat proses penyembuhan luka. Zat ini bekerja dengan membantu memperlancar peredaran darah dan meredakan peradangan yang menjadi penyebab luka sulit sembuh.

Borneol juga berpotensi membantu mengatasi gangguan pembekuan darah, baik di otak maupun jantung. Oleh karena itu, mengonsumsi jamu temulawak dapat mempercepat pemulihan jaringan tubuh yang rusak akibat luka atau cedera.

7. Antikanker

Temulawak juga memiliki potensi dalam pencegahan dan pengendalian kanker. Kandungan aktifnya mampu menghambat pertumbuhan pembuluh darah yang menyuplai nutrisi ke sel kanker, sehingga memperlambat atau menghentikan perkembangannya.

Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol temulawak dengan dosis 0,1% dapat mengurangi jumlah tumor secara signifikan. Efek kemopreventif ini sangat menjanjikan terutama dalam kasus kanker payudara, usus besar, dan prostat.

Cara Membuat Jamu Temulawak

Untuk membuat jamu temulawak, kita tidak hanya memerlukan bahan utama berupa rimpang temulawak. Ada berbagai bahan lainnya yang perlu dipersiapkan. Dikutip dari buku Aneka Resep Jamu yang Baik untuk Kesehatan tulisan Farzan Ghazi, berikut ini adalah bahan-bahannya:

  • 100 gram jahe, diiris tipis
  • 100 gram temulawak, diiris tipis
  • 5 batang serai, diiris tipis
  • 4 lembar daun pandan, disobek
  • 200 gram gula aren
  • 1 sendok teh garam
  • 1.500 ml air
  • Air jeruk nipis secukupnya (opsional, sesuai selera)

Setelah mempersiapkan seluruh bahan-bahan di atas, sekarang adalah waktunya mempelajari cara membuat jamu temulawak. Simak langkah demi langkahnya berikut ini!

  1. Masukkan 1.500 ml air ke dalam panci, lalu tambahkan irisan jahe, temulawak, serai, dan daun pandan.
  2. Rebus semua bahan hingga air mendidih dan aroma rempah mulai tercium.
  3. Setelah mendidih, masukkan gula aren dan garam. Aduk hingga gula larut sempurna.
  4. Lanjutkan merebus dengan api kecil sampai air sedikit menyusut dan warnanya berubah menjadi cokelat keemasan.
  5. Angkat rebusan, saring airnya, lalu diamkan hingga dingin.
  6. Tuang ke dalam gelas dan tambahkan air jeruk nipis secukupnya untuk menambah rasa segar.

Tips agar Jamu Temulawak Tidak Pahit

Agar jamu temulawak tidak terlalu pahit, kamu bisa menerapkan prinsip menyeimbangkan rasa seperti yang dijelaskan dalam laman Allrecipes. Untuk mengurangi dan menghilangkan rasa pahit, kita bisa menambahkan unsur manis, asam, atau sedikit asin. Berdasarkan resep di atas, berikut ini adalah cara mengurangi rasa pahit pada jamu temulawak.

1. Tambahkan Gula Aren yang Cukup

Gula aren tidak hanya sebagai pemanis, tapi juga membantu menetralkan rasa pahit dari temulawak dan jahe. Jika rasanya masih terlalu pahit, kamu bisa menambahkan sedikit lagi gula aren, sesuai selera.

2. Gunakan Air Jeruk Nipis

Jeruk nipis menambahkan rasa asam segar yang bisa menyeimbangkan kepahitan jamu. Masukkan perasan jeruk nipis setelah jamu dingin agar aroma dan rasa asamnya tetap segar.

3. Tambahkan Sedikit Garam

Garam dalam jumlah kecil bisa menyeimbangkan rasa keseluruhan. Jangan sampai keasinan, cukup sejumput untuk memperhalus rasa pahit.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai manfaat jamu temulawak beserta cara membuat dan tipsnya agar tidak pahit. Semoga bermanfaat!




(sto/apl)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikFood
detikFinance
detikNews
detikHealth
detikHot
Wolipop
Sepakbola
detikInet
Hide Ads