·ÉËÙÖ±²¥

8 Ciri-ciri Kurma Palsu, Apa Bedanya dengan yang Asli?

8 Ciri-ciri Kurma Palsu, Apa Bedanya dengan yang Asli?

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Kamis, 13 Mar 2025 14:01 WIB
Ilustrasi kurma
Ilustrasi kurma. Foto: Getty Images/iStockphoto/barmalini
Jogja -

Umat Islam sering mengonsumsi kurma untuk membatalkan puasa, terutama di bulan Ramadhan karena mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Oleh karena itu, kita bisa dengan mudah menemukan buah khas Timur Tengah ini di pasaran ketika bulan puasa. Namun, sebaiknya kita mengetahui ciri-ciri kurma palsu karena tidak semua yang beredar di pasaran adalah produk alami.

Secara alami, kurma memang memiliki rasa manis. Dikutip dari Healthline, buah ini kaya akan kandungan fruktosa, yaitu gula alami yang umumnya terdapat di dalam buah-buahan. Karena rasa manis tersebut, kurma dapat menjadi pengganti gula yang lebih sehat, terlebih buah ini juga tinggi akan kandungan antioksidan, serat, dan berbagai nutrisi lainnya.

Sayangnya, banyak beredar kurma 'palsu' yang sudah diberi pemanis tambahan. Oleh sebab itu, sebaiknya kita mengenali ciri-cirinya. Mari simak penjelasan lengkap di bawah ini agar kita lebih berhati-hati, detikers!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ciri-Ciri Kurma Palsu dan Cara Membedakannya dengan yang Asli

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJogja dari laman Times of India serta Straits Times, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mendeteksi ciri-ciri kurma palsu, yaitu kurma yang diberi pemanis tambahan. Mari kita simak!

1. Rasa Manis Berlebihan

Kurma asli memiliki rasa manis yang alami dan seimbang, sedangkan kurma yang telah diberi tambahan pemanis cenderung terlalu manis. Beberapa jenis kurma, seperti kurma madu dari Mesir, memang memiliki tingkat kemanisan tinggi secara alami, tetapi kemanisannya tetap konsisten. Sementara itu, kurma yang telah dipermanis tidak memiliki konsistensi tersebut, terkadang terasa sangat manis di satu bagian, tetapi kurang manis di bagian lain.

ADVERTISEMENT

Selain itu, kurma asli tidak meninggalkan sensasi lengket berlebihan di lidah saat dimakan. Jika kurma terasa seperti dilapisi gula atau memiliki rasa manis yang tidak alami, kemungkinan besar kurma tersebut telah mengalami penambahan pemanis.

2. Sangat Disukai Semut

Cara sederhana untuk mengetahui apakah kurma telah diberi tambahan pemanis adalah dengan meletakkannya di tempat terbuka pada suhu ruangan dan melihat apakah kurma tersebut menarik semut atau tidak. Kurma yang asli dan alami biasanya tidak terlalu menarik perhatian semut, sedangkan kurma yang mengandung tambahan gula lebih cepat dikerumuni semut.

Menariknya, harga bukanlah jaminan kualitas. Kadang-kadang, kurma dalam kemasan bermerek masih bisa menarik semut, sementara kurma yang lebih murah justru tidak. Oleh karena itu, pengujian ini bisa menjadi indikator awal untuk membedakan kurma asli dan yang telah diberi pemanis tambahan.

3. Rasa Manis di Luar dan Hambar di Dalam

Kurma asli umumnya memiliki bagian luar yang tidak terlalu manis, sementara bagian dalamnya lebih manis. Sebaliknya, kurma yang telah diberi pemanis memiliki rasa manis yang mencolok bahkan di bagian kulitnya. Ini karena kurma yang telah dicelupkan ke dalam larutan gula atau sirup biasanya menyerap pemanis di seluruh bagiannya.

Jika memungkinkan, belah kurma dan cicipi bagian dalamnya. Jika rasa manisnya terasa berlapis-lapis dan kurang alami, kemungkinan besar kurma tersebut telah mengalami penambahan pemanis.

4. Tekstur Lebih Lengket

Kurma asli memiliki tekstur yang lembut dan sedikit kenyal. Saat ditekan, kurma alami akan terasa lentur tanpa terlalu lengket atau keras. Sebaliknya, kurma yang telah diberi pemanis tambahan cenderung lebih lengket dan keras karena adanya lapisan gula di permukaannya.

Selain itu, warna kurma asli lebih seragam dan alami, tanpa tampilan yang terlalu mengkilap. Jika kurma terlihat sangat mengkilap dan memiliki lapisan lengket di permukaannya, ada kemungkinan kurma tersebut telah diberi pemanis tambahan atau dilapisi sirup glukosa.

5. Aroma Seperti Karamel

Kurma asli memiliki aroma manis yang ringan dan alami, sementara kurma yang telah ditambah pemanis mungkin memiliki bau yang terlalu kuat atau bahkan beraroma seperti gula karamel. Kurma yang sudah mulai membusuk atau telah disimpan terlalu lama biasanya mengeluarkan bau yang tidak sedap.

6. Tidak Memiliki Keterangan yang Jelas

Meskipun tidak selalu menjamin keaslian kurma, kemasan dan label tetap bisa memberikan petunjuk. Kurma berkualitas tinggi biasanya dikemas dengan baik untuk menjaga kesegarannya, sementara kurma yang telah diberi tambahan pemanis sering kali tidak memiliki keterangan yang jelas mengenai proses pengolahan.

Jika detikers membeli kurma dalam kemasan, periksa apakah ada daftar bahan tambahan. Kurma asli seharusnya hanya mencantumkan 'kurma' sebagai bahan utamanya tanpa tambahan gula atau sirup.

7. Mudah Berubah di Suhu Ruang

Kurma asli dapat bertahan lama dalam kondisi penyimpanan yang baik, sementara kurma yang telah diberi pemanis tambahan lebih rentan lengket dan berubah tekstur saat disimpan di tempat yang kering. Jika setelah beberapa hari kurma mulai mengeluarkan cairan lengket atau terasa lebih keras dari sebelumnya, kemungkinan kurma tersebut telah mengalami penambahan pemanis.

8. Bentuknya Seragam

Kurma asli biasanya memiliki bentuk yang tidak terlalu sempurna, dengan sedikit kerutan di kulitnya. Sementara itu, kurma yang telah diproses sering kali tampak terlalu halus dan mengkilap karena adanya tambahan sirup gula. Jika kurma terlihat terlalu seragam dan berkilau, ada baiknya lebih berhati-hati sebelum membelinya.

Apakah Kurma Harus Dicuci Dulu Sebelum Dimakan?

Dilansir Saudi Gazette, kurma sebaiknya dicuci terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Menurut Otoritas Makanan dan Obat Saudi (SFDA), mencuci kurma dengan air panas dapat membantu mengurangi residu pestisida dan bahan kimia yang mungkin menempel pada permukaannya.

Selain itu, SFDA menyarankan untuk tidak menggunakan air bekas pencucian lebih dari satu kali guna mencegah kontaminasi ulang. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa kurma yang dikonsumsi lebih bersih dan aman dari zat-zat berbahaya.

SFDA menjelaskan bahwa kontaminasi pada kurma bisa terjadi akibat berbagai faktor, termasuk zat kimia seperti residu pestisida dan logam berat beracun. Selain itu, kurma juga dapat terpapar benda asing seperti potongan logam atau bahkan mikroorganisme seperti ragi dan jamur. Oleh karena itu, mencuci kurma sebelum dikonsumsi menjadi langkah preventif yang penting untuk mengurangi risiko paparan zat berbahaya yang mungkin ada pada buah ini.

Selain membersihkan kurma sebelum dikonsumsi, SFDA juga memberikan beberapa metode penyimpanan yang baik untuk menjaga kualitasnya. Salah satu metode terbaik adalah membekukan kurma, karena dapat membunuh atau mengurangi mikroorganisme serta memperlambat proses oksidasi.

Kurma juga bisa disimpan di lemari pendingin selama beberapa minggu atau dikeringkan untuk memperpanjang masa simpannya hingga satu tahun. Namun, meskipun memiliki banyak manfaat kesehatan, SFDA mengingatkan agar konsumsi kurma tetap dalam jumlah wajar, terutama bagi penderita diabetes, karena kandungan gulanya yang cukup tinggi.

Itulah tadi beberapa ciri-ciri kurma palsu yang membedakannya dengan kurma alami. Jangan lupa juga untuk cuci kurma sebelum memakannya, detikers!




(par/ams)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikNews
detikHot
detikInet
detikFood
detikFinance
detikHealth
detikOto
Sepakbola
Hide Ads