Mantan CEO American Airlines, Doug Parker, punya satu kebiasaan penting yang selalu ia terapkan saat bepergian dengan pesawat: tidak pernah menitipkan bagasi ke bagasi check-in. Keputusan ini bukan tanpa alasan-menurutnya, membawa tas kabin saja bisa mengurangi banyak stres selama perjalanan udara.
Meski sudah malang melintang dalam dunia penerbangan, Parker mengaku bandara tetap bisa jadi sumber stres yang besar. Karena itu, dia menyarankan agar penumpang menghindari check-in bagasi sebisa mungkin.
"Bukan berarti maskapai tak mampu mengantar koper Anda ke tujuan, tetapi sistemnya terlalu rumit dan bisa membuat perjalanan jadi lebih ribet," ungkap Parker dalam podcast Airlines Confidential, seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (17/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menegaskan, membawa barang dalam tas jinjing adalah pilihan yang jauh lebih praktis. "Saran saya, ke mana pun Anda pergi, usahakan semua barang masuk ke tas kabin saja dan jangan dititipkan," kata Parker, yang memimpin American Airlines dari 2001 hingga 2023.
Menurutnya, semakin banyak traveler yang kini memilih membawa barang di kabin, karena merasa lebih aman dan tidak perlu khawatir barang hilang atau tertinggal.
Statistik pun mendukung kekhawatiran itu. Berdasarkan laporan Air Travel Consumer Report, American Airlines tercatat salah menangani lebih dari 1,7 juta bagasi dari total 200 juta antara 2021 hingga 2024.
Selain risiko barang hilang, biaya bagasi juga jadi pertimbangan. Untuk satu koper check-in, American Airlines mengenakan biaya sekitar USD 40 atau sekitar Rp 673 ribu. Sementara tas kabin gratis, asalkan ukurannya sesuai dengan ketentuan maskapai.
Dengan begitu, keputusan Parker untuk tak pernah check-in koper bukan hanya soal efisiensi, tapi juga soal kenyamanan dan keamanan saat terbang.
Artikel ini telah tayang di
(yum/yum)