Ratusan pelajar yang merupakan siswa SMKN 4 Kota Bandung antusias saat mengikuti kegiatan Siaran Keliling Radio Sonora Diskominfo Kota Bandung dan berkolaborasi dengan detikJabar. Selain dapat mengikuti game-game seru, ratusan siswa ini mendapat banyak ilmu pengetahuan tentang bijak menggunakan media sosial (medsos).
Sebelum masuk pada acara inti, ratusan siswa ini juga disuguhkan hiburan musik tradisional angklung dan dipadukan dengan peralatan musik modern serta penampilan pencak silat dan dance. Selain itu, mereka juga mendapatkan challenge untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan MC untuk memberi wawasan tentang Kota Bandung.
Materi pertama disampaikan Pemred detikJabar Baban Ganda Purnama, dalam pemaparannya Baban menyampaikan banyak materi salah satunya soal keamanan digital. Baban juga memberikan cara menjaga keamanan digital dikhawatirkan di suatu hari menjadi sasaran kejahatan digital.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jejak digital ibarat kalau teman-teman main ke pantai jejak kakinya tertinggal disitu, sama kalau teman-teman main media sosial jejaknya data dan informasi," kata Baban dalam pemaparannya.
![]() |
Materi kedua, disampaikan salah satu perwakilan Diskominfo Kota Bandung Ganjar Setya Pribadi. Dalam materinya Ganjar menyampaikan materi soal, internet sehat bagi siswa.
Materi-materi itu disambut antusias oleh para siswa, salah satunya oleh Alya. Sebagai pelajar dia jadi mengetahui cara bermedsos yang aman. "Kesannya sangat senang karena dapat ilmu baru tentang literasi digital," ujarnya.
Hal serupa juga dikatakan oleh Raffi Akbar. "Kesan saya kita lebih tahu dalam menjaga privasi dan cara memilih informasi dan menyampaikan informasi kepada orang lain," ujarnya.
Pesan Bagi Siswa di Tengah Perkembangan Teknologi
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua TP PKK Kota Bandung Aryati Farhan. Dalam pembukaannya, Aryati mengajak para siswa untuk bijak menggunakan medsos apalagi di era kemajuan teknologi Artificial intelligence (AI).
"Di era digital saat ini, internet sudah menjadi bagian kehidupan kita sehari-hari, tapi jika tidak digunakan dengan bijak bisa berdampak negatif seperti penyebaran hoaks, siber bullying, kecanduan media sosial dan ancaman keamanan data pribadi," kata Aryati.
"Saring sebelum shareing, jadi kita harus pastikan informasi yang kita terima benar, jangan mudah terprovokasi oleh berita palsu atau bohong, gunakan internet untuk hal yang positif, manfaatkan untuk belajar dan berkreativitas, jaga etika dan bersikap sopan," ujarnya.
Kepala Diskominfo Kota Bandung Yayan mengatakan, kegiatan yang digelar di SMKN 4 Bandung ini merupakan acara kolaborasi. Acara tersebut tetap digelar dengan menggandeng banyak pihak di tengah efisiensi anggaran yang saat ini dilakukan Pemkot Bandung sesuai arahan pemerintah pusat.
"Acara kolaborasi dengan media, sekolah dan pemerintah dalam rangka kecakapan digital, ada beberapa kasus, memang tak setinggi di kabupaten kota lain, terutama soal hoaks dan dan dampak dari perkembangan teknologi. Pesannya manfaatkan kemudahan dalam dunia digital, tapi hati-hati karena jejak digital sepanjang hidup," ujar Yayan.
![]() |
Yayan menghimbau kepada para siswa agar berhati-hati dalam menayangkan konten, atau menyebarkan informasi dan lainnya karena jejak digital tetap abadi.
"Dengan berbagai cara, karena seperti kita ketahui salah satu efisiensi dari Inpres No 1 sosialisasi, ini kena pengurangan, saya akan lakukan berbagai cara dan gandeng pihak luar terutama dunia usaha dalam sosialisasi, setelah siswa kami targetkan ibu-ibu PKK yang ada di 30 kecamatan di Kota Bandung," jelas Yayan.
Masih di tempat yang sama, Kepala Sekolah SMKN 4 Bandung Agus Setiawan mengatakan, kegiatan ini positif bagi siswa siswi dan di mana literasi digital harus didorong dengan kerjasama dengan banyak stakeholder dan mempersiapkan anak-anak ini bijak gunakan media sosial, bijak dalam berkomunikasi supaya aman, nyaman dan juga tidak jadikan dampak negatif.
"Kita gali semua untuk memupuk dan memotivasi, disamping dampak negatif, banyak dampak positifnya, untuk dampak negatif kita cegah, sehingga perkembangan teknologi digital diisi talenta para siswa dalam bermedsos. Harapan ada pemahaman positif secara digital, sehingga media digital ini jadi expose kreativitas dan semua masyarakat bisa tercerahkan dalam bermedsos," pungkasnya.
(wip/yum)