Sarana Olah Raga (SOR) Kaliki yang berada di babakan Kaliki, Desa Mangunreja, Kecamatan Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, kondisinya mangkrak. Pemprov Jabar maupun Pemkab Tasikmalaya tak melanjutkan pembangunan SOR Kaliki.
Kondisi stadion sepak bola dan trek atletik dibiarkan mangkrak. Rumput di lapangan memang tumbuh, namun tak sesuai standar. Trek atletik juga tidak memadai dengan kondisi lintasan yang belum permanen.
Di bagian depan pintu gerbang stadion rumput dan ilalang tumbuh subur. Sepintas, SOR ini tak jauh beda dengan lahan kebun. Sampah plastik menumpuk di beberapa bagian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paling kentara kondisi tribun penonton yang berdiri kokoh tanpa sentuhan akhir pembangunan. Tribun tanpa kursi duduk hanya terlihat tangga tembokan memanjang.
Lokasi SOR juga dianggap kurang memadai karena lahan parkir yang sempit. Sebelah utara SOR Kaliki berdekatan dengan permukiman. Sementara sebelah timur berdekatan dengan areal pertanian dan Sungai Ciwulan di bawahnya.
Meski demikian, sebagian warga masih tetap memanfaatkannya untuk olah raga terutama akhir pekan. Saat gerbang SOR Kaliki dibuka, masyarakat bisa sekadar berlari dalam SOR.
"Lumayan lah, kalau akhir pekan kadang yah olah raga di sini. SOR ini sebenarnya indah pemandangannya, ada Gunung Galunggung menjulang kalau cuaca lagi bagus mah. Sayangnya aja nggak kelar-kelar (pembangunannya)," kata Nur Hayati, Warga Sekitar.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Tasikmalaya, Itang Budianto menyebut SOR Kaliki memang dibangun sekitar tahun 2012 silam. Kala itu, SOR Kaliki ditargetkan jadi pembangunan sarana olah raga bertaraf internasional dengan Stadion Pakansari, Bogor, Stadion Patriot Candra Baga Bekasi, dan Stadion Watubelah Cirebon. Anggaran yang digelontorkan dari Provinsi Jawa Barat. Anggaranya di kisaran Rp 200 sampai Rp 300 miliar.
"SOR Kaliki atau stadion ini, dulu ketika Gubernur Pak Aher dan Bupati Tasikmalaya waktu Pak Uu, Pak Aher beliau punya program membangun stadion bertaraf internasional barengan sama di Bogor, Kota Bekasi, Cirebon dan Tasikmalaya. Anggaranya sekitaran Rp 200 sampai 300 miliaran. Impiannya memang stadion bertaraf internasional," kata Itang Budianto.
Pembangunannya sendiri dilakukan bertahap selama lima tahun. Namun, SOR Kaliki akhirnya tidak dilanjutkan pembangunannya hingga mangkrak. Di sisi lain, anggaran Kabupaten Tasikmalaya tidak memadai untuk melanjutkan pembangunan SOR ini
"Pembangunannya sendiri bertahap dalam lima tahun. Tapi ada hal lain di provinsi akhirnya tidak dilanjutkan. Sementara anggaran Kabupaten Tasikmalaya terbatas, belum memungkinkan membangun stadion besar," tambah Itang Budianto.
Kondisi ini diperparah datangnya Pandemi COVID-19 yang menguras anggaran negara untuk penanganan. "Jadi setelah beberapa kali kucurkan anggaran maka tidak mampu ditambah lagi munculnya wabah COVID-19 yang memorak-porandakan semuanya, apa yang direncanakan pusat, provinsi dan kabupaten jadi terganggu," kata Itang Budianto.
Meski fasilitas olah raga minim, Itang Budianto tetap mengklaim prestasi atletnya masih terbilang menjanjikan. Bahkan, dalam setiap pergelaran Porprov bisa menembus papan tengah hingga delapan besar.
"Korelasi antara sarana dan prestasi memang ada yah, akan tetapi Kabupaten Tasikmalaya nggak ketinggalan. Memang dengan sarana minim, latihan atlet berpindah tempat kadang di Stadion Wiradadaha Kota Tasik, Stadion di Ciamis atau di Banjar. Bersyukur alhamdulillah prestasi kita tidak terlalu buruk. Apalagi kalau nanti ditunjang sarana prasaran yakin makin baik. Kami yakin nanti dengan KONI yang baru cari celah untuk bangun sarana prasarana" kata Itang Budianto.
Sekretaris KONI Kabupaten Tasikmalaya, Nana Sumarna menyebut Kabupaten Tasikmalaya jadi salah satu daerah yang tidak memiliki fasilitas olah raga memadai. Pihaknya mendorong Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya berinovasi menghadirkan sarana olah raga yang layak.
Jika tidak memungkinkan meneruskan pembangunan SOR Kaliki, maka dibutuhkan upaya membangun sara olah raga lain.
"Program KONI Kabupaten Tasikmalaya mendorong ketersediaan infrastruktur olah raga di Kabupaten Tasikmalaya, apalagi kita tidak punya sarana olah raga yang memadai. Semoga ke depan KONI dan Pemda bisa upayakan maksimal membangun sarana olah raga untuk menunjang prestasi olah raga di Kabupaten Tasikmalaya," kata Nana Sumarna.
Masyarakat tentu berharap SOR Kaliki bisa dilanjutkan pembangunanya. Kabupaten Tasikmalaya agar memiliki Ikon Olahraga.
(sud/sud)