Kota Bandung dianggap sebagai salah satu daerah yang punya komitmen kuat untuk menjadi kota cerdas atau biasa disebut smart city. Lewat sederet upayanya, program smart city di Kota Bandung mulai berdampak positif.
Hal itu diungkap Koordinator Tim Asesor Smart City, Harya Widiputra. Menurut Harya, Kota Bandung termasuk salah satu dari 25 kota pertama yang berhasil memberikan hasil positif melalui kota cerdas.
"Kota Bandung menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun lalu. Pemerintah Kota Bandung terus memberikan perubahan yang dirasakan oleh masyarakat terkait dengan smart city," kata Harya di Balai Kota Bandung, Selasa (12/11/2024).
Menanggapi hal itu, Pj Sekda Kota Bandung Dharmawan mengatakan Kota Bandung terus memaksimalkan pengelolaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk menjadi kota cerdas dengan potensi pariwisata, kuliner, sejarah, serta pendidikan.
"Dengan dukungan infrastruktur SDM dan regulasi yang memadai, Bandung berkomitmen untuk terus berinovasi agar menjadi kota yang 'livable and lovable'," ujar Dharmawan.
Pencapaian Kota Bandung menjadi kota cerdas bahkan telah diakui dunia internasional. Melalui riset yang dilakukan Eden Strategy Institute, Kota Bandung masuk dalam 50 smart government dunia dan menempati peringkat ke-28, satu-satunya kota di Indonesia yang masuk dalam daftar ini.
Meski begitu, Dharmawan menyadari jika realisasi smart city Bandung masih dalam proses dan belum sempurna. Untuk itu, ia membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak guna mendukung peningkatan kualitas smart city di Kota Bandung.
"Kami berupaya melakukan perbaikan secara berkelanjutan agar dapat meningkatkan pelayanan publik dan membawa Bandung menjadi 'world class city'," ujarnya.
Untuk menciptakan smart city, ada tiga strategi yang diterapkan Pemkot Bandung terapkan, yakni pengembangan sumber daya manusia, penyediaan infrastruktur baik fisik maupun digital dan juga regulasi.
Kota Bandung juga memiliki roadmap smart city yang dibagi dalam 5 fase yang telah dilaksanakan sejak tahun 2018, yakni 1.0 ICT Digitizing, 2.0 Civic Engagement & Transparency, 3.0 Machine To Machine, 4.0 Smart World Living Lab dan 5.0 Bandung Tecknopolis.
"Roadmap ini mencakup digitalisasi layanan publik dengan 300 aplikasi, keterlibatan masyarakat melalui layanan aspirasi, serta transparansi data publik. Inovasi berbasis IoT dan sensor, serta CCTV, telah diimplementasikan untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban kota," ujar Kadiskominfo Kota Bandung Yayan A. Brilyana.
Selain itu, di bidang infrastruktur digital, Bandung telah mempersiapkan jaringan fiber optik yang menghubungkan seluruh kecamatan, menjadikan Kota Bandung bebas dari blank spot. Bandung juga sedang beralih ke jaringan 5G dan telah menjadi kota percontohan nasional dalam implementasinya.
Yayan juga memaparkan, Kota Bandung memiliki Command Center sebagai pusat kendali digital yang selalu aktif 24 jam. Command Center menyediakan layanan darurat terintegrasi dengan berbagai lembaga seperti kepolisian, rumah sakit, dan pemadam kebakaran.
"Inovasi lainnya termasuk ruang-ruang kreatif di setiap kecamatan dan program Braga Beken yang mendukung kegiatan masyarakat di ruang publik sekaligus mengurangi polusi udara. Selain itu, Kota Bandung mendorong budidaya tanaman di lahan pekarangan rumah untuk memenuhi kebutuhan sayuran mandiri melalui Buruan SAE," tandasnya.
(bba/sud)