·ÉËÙÖ±²¥

Pernah Surati Menteri karena Tak Bisa Bayar UKT, Kini Yudha Sukses Bangun Startup

ADVERTISEMENT

Pernah Surati Menteri karena Tak Bisa Bayar UKT, Kini Yudha Sukses Bangun Startup

Cicin Yulianti - detikEdu
Minggu, 23 Mar 2025 10:00 WIB
Yudha Pratama Situmorang/Dok. LPDP
Foto: Yudha Pratama Situmorang/Dok. LPDP
Jakarta -

Miris melihat anak muda banyak mengalami brain rot, sosok pemuda satu ini bertekad membuat platform belajar yang menyenangkan. Ia adalah Yudha Pratama Situmorang, seorang pria asal Yogyakarta.

Kini Yudha memiliki start up pendidikan yang sudah digunakan lebih dari 19 juta kali oleh siswa. Aplikasi buatannya menyediakan soal tryout Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).

Padahal, seorang Yudha ini pada saat kuliah pernah merasakan sulitnya meraih pendidikan karena terhalang biaya. Bagaimana perjalanan Yudha hingga bisa sukses dirikan start up tersebut?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surati Mendikbud Akibat Tak Sanggup Bayar UKT

Yudha mengaku ia berasal dari keluarga sederhana. Namun, harapan Yudha dan keluarganya besar agar dia bisa bekerja di tambang dengan penghasilan besar.

"Kita ini adalah anak daerah dan juga dari keluarga yang sederhana. Pendidikan adalah satu-satunya yang paling berharga yang mereka bisa wariskan ke kami," kenang Yudha dilansir dari laman LPDP Kemenkeu, Sabtu (22/3/2025).

ADVERTISEMENT

Tekad Yudha membuatnya berhasil tembus perguruan tinggi negeri (PTN) Universitas Padjadjaran (Unpad) dengan jurusan Teknik Geologi. Akan tetapi nasib tak baik datang di tengah perjalanannya berkuliah.

Entah mengapa, Yudha dimasukkan ke dalam golongan mahasiswa yang membayar uang kuliah tunggal (UKT) tinggi. Padahal, orang tuanya saat ini menanggung beban biaya kuliah adik dan kakaknya juga.

Agar bisa tetap kuliah, Yudha bertemu pihak kemahasiswaan hingga rektor untuk mengajukan penurunan UKT. Sayangnya, ia tetap tak mendapat hasil yang diperoleh.

Ia kemudian mencicil UKT tersebut. Dikarenakan kondisi keuangannya, ia memutar otak agar tetap meminta keringanan UKT.

Muncul ide dalam benak Yudha untuk menyurati Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (saat ini Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi). Ia mengirim pesan berisi permintaan keringanan UKT.

Ia mengirim email dengan judul "Surat Anak Bangsa kepada Bapak Menteriku". Akhirnya, perjuangan Yudha membuahkan hasil dengan dibalasnya email tersebut lalu diteruskan langsung jawabannya kepada rektor.

"Saya mau menunjukkan bahwa selalu ada jalan. Yang penting tetap mau kerja keras dan mencari jalan-jalan yang mungkin tidak terlihat di depan mata, tapi kalau mau berpikir out of the box dan mencoba segala jalan pasti bisa melanjutkan pendidikan asal kita mau berusaha," ujar Yudha.

Sempat Kerja di Pertambangan-Lanjut S2 ke Boston

Setelah lulus, Yudha pun mewujudkan karier impiannya yakni bekerja di industri tambang. Namun, kariernya ini tak berlangsung lama lantaran Covid-19.

Ia melihat banyak PHK massal. Yudha kemudian mencoba untuk mendirikan usaha.




(cyu/nwy)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
Sepakbola
Wolipop
detikHot
detikNews
detikInet
detikHealth
Sepakbola
detikFinance

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads