·ÉËÙÖ±²¥

Ada Tren 'Cookie Share Challenge' untuk Ukur Empati Anak, Begini Kata Psikolog!

ADVERTISEMENT

Ada Tren 'Cookie Share Challenge' untuk Ukur Empati Anak, Begini Kata Psikolog!

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 29 Apr 2025 12:00 WIB
Ilustrasi Anak Mengakses Internet
Ilustrasi ibu dan anak-anak bermain media sosial. Foto: Getty Images/iStockphoto/pondsaksit
Jakarta -

Pada era media social saat ini, ada banyak tren yang tak jarang melibatkan anak-anak. Salah satunya cookie share challenge.

Tantangan ini dianggap sebagai salah satu cara untuk mengukur empati dan sikap berbagi anak, khususnya terhadap orang tuanya.

Apa Itu Cookie Share Challenge?

Psikolog pendidikan dan konselor TK-SD Sekolah Cikal Lebak Bulus, Anggi Gracia Sigalingging menjelaskan cookie share challenge adalah tantangan yang biasanya dilakukan orang tua kepada anak-anak mereka. Tujuan dari tantangan atau challenge ini adalah untuk melihat seberapa besar empati anak-anak mereka, kemudian dibagikan ke media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggi memaparkan, cookie share challenge mengacu ke konten berisi tantantangan untuk anak, di mana orang tuanya meletakkan sejumlah kue di atas beberapa piring yang ditutup dengan tisu atau kain.

"Ketika penutup dibuka, anak melihat bahwa dirinya mendapatkan dua keping kue, sementara salah satu dari orang tuanya tidak memperoleh kue sama sekali. Orang tua kemudian akan menunggu bagaimana respon anak terhadap situasi tersebut, apakah anak akan memilih untuk berbagi, atau menyimpan kedua kue tersebut untuk dirinya sendiri," terang Anggi melalui keterangan Sekolah Cikal yang diterima Senin (28/4/2025).

ADVERTISEMENT

Bisakah Empati Anak Diukur dari Satu Hal Saja?

Anggi menyebut, dikarenakan konten ini direkam dan dibagikan di media sosial, maka satu reaksi anak dalam satu kondisi tertentu tidak dapat dijadikan sebagai gambaran utuh karakter yang dimiliki anak secara keseluruhan.

"Empati dan kebaikan hati anak tidak bisa diukur hanya melalui satu situasi atau tantangan semacam ini saja. Respon anak dalam satu kondisi belum tentu mencerminkan keseluruhan karakter atau menjadi sebuah penilaian yang menyeluruh terhadap anak.," beber Anggi.

Ia menegaskan hasil cookie share challenge sebaiknya tidak digeneralisasi atau dijadikan satu-satunya tolok ukur menilai empati anak. Terlebih, menurutnya merekam anak dan membagikannya ke media sosial akan menyebabkan dampak kurang baik pada kemudian hari.

Anggi menegaskan, daripada membuat konten tantangan dengan anak, maka lebih baik menjadikan konten tersebut sebagai bahan diskusi reflektif.

"Anak dapat diajak membayangkan apa yang dapat mereka lakukan jika mengalami situasi serupa. Orang tua dapat memberikan gambaran dan diskusi dapat dimulai dari refleksi pribadi orang tua, dengan menyampaikan sudut pandang mereka dalam bentuk pernyataan yang positif dan menjadi contoh bagi anak.," ungkap Anggi.

"Contohnya, 'Kalau Mama punya dua kue, sepertinya Mama akan berbagi dengan orang yang belum punya makanan, karena Mama senang berbagi dan makan bersama itu menyenangkan', Dengan pendekatan seperti ini, anak dapat memahami nilai empati dan berbagi dari pengalaman dan perspektif orang tua," imbuhnya.

Anggi mengatakan anak usia dini secara alami masih pada tahap perkembangan kognitif awal dan masih memahami sudut pandang orang lain. Maka dari itu, peran orang tua sangat penting untuk perkembangan kognitif awal anak.

Ia menyampaikan pada usia dini anak masih sering memiliki sudut pandang yang berpusat pada dirinya sendiri. Oleh sebab itu, bimbingan orang tua ataupun guru sangat dibutuhkan untuk membantu anak memahami bagaimana berempati dan memperlihatkan perilaku yang sesuai dengan lingkungan sosialnya.

"Dan penting untuk diingat bahwa satu reaksi anak dalam satu kondisi tertentu tidak bisa dijadikan sebagai gambaran utuh dari karakter atau nilai-nilai yang dimiliki anak secara keseluruhan," pungkasnya.




(nah/nwk)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikFinance
detikInet
detikHealth
detikFood
detikHot
Sepakbola
detikNews
detikOto

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads