·ÉËÙÖ±²¥

Sejarah Gerakan Non-Blok, Negara Pendiri, dan Anggotanya Kini

Bayu Ardi Isnanto - detikEdu
Senin, 28 Apr 2025 06:00 WIB
Foto: AP/Maxim Shemetov
Jakarta -

Gerakan Non-Blok (GNB) atau Non-Aligned Movement (NAM) adalah organisasi internasional yang tidak beraliansi dengan blok-blok kekuatan besar dunia, yaitu Blok Barat dan Blok Timur.

Indonesia turut serta dalam mendirikan Gerakan Non-Blok dan berperan dalam perdamaian dunia. Hingga kini, jumlah peserta Gerakan Non-Blok sudah mencapai 120 negara.

Simak artikel ini untuk mengetahui sejarah Gerakan Non-Blok, lengkap dengan tokoh pendiri, tujuan, peran Indonesia, dan anggotanya sekarang.

Sejarah Gerakan Non-Blok

Dikutip dari Modul Pembelajaran Sejarah Kelas XII: Peran Aktif Indonesia pada Masa Perang Dingin, selepas Perang Dunia II pada 1945 muncul dua blok besar, yaitu Blok Barat dengan paham Liberal-Demokrasi dan Blok Timur dengan paham Sosialis-Komunis.

Negara Blok Barat terdiri dari 8 negara, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Belanda, Belgia, Luxemburg, Norwegia, dan Kanada. Sedangkan Blok Timur terdiri dari 4 negara, yaitu Uni Soviet, Cekoslowakia, Rumania, dan Jerman Timur.

Untuk mempertahankan kekuatannya, Blok Barat membentuk North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan Blok Timur membentuk Pakta Warsawa. Masing-masing blok terus mencari sekutu untuk menambah kekuatannya.

Di sisi lain, ada sejumlah negara yang tidak ingin berpihak kepada Blok Barat dan Blok Timur. Mereka tetap netral dengan mendirikan Gerakan Non-Blok (GNB) yang memiliki sikap geopolitik yang putih, netral, dan tidak memihak kepada kedua blok tersebut.

Gerakan Non-Blok resmi ditetapkan pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) I di Beograd, Yugoslavia pada 1-6 September 1961.

Negara Pendiri Gerakan Non-Blok

Ada lima tokoh dari lima negara yang mempelopori Gerakan Non-Blok. Mereka adalah:

  • Presiden Sukarno (Indonesia)
  • PM Pandit Jawaharlal Nehru (India)
  • Presiden Gamal Abdul Nasser (Republik Persatuan Arab-Mesir)
  • Presiden Kwame Nkrumah (Ghana)
  • Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia)

Tujuan Gerakan Non-Blok

Dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri RI, GNB awalnya bertujuan mengupayakan dukungan bagi hak menentukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan, dan integritas nasional negara-negara anggota.

Beberapa tujuan lain dari Gerakan Non-Blok adalah sebagai berikut:

  • Penentangan untuk melawan apartheid.
  • Menunjukkan ketidakberpihakan pada pakta militer multilateral.
  • Berjuang menentang segala bentuk dan manifestasi imperialisme.
  • Berjuang menentang kolonialisme, neo-kolonialisme, rasisme, pendudukan, dan dominasi asing.
  • Perlucutan senjata.
  • Gerakan untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain dan bisa hidup berdampingan secara damai.
  • Menolak penggunaan atau ancaman kekuatan dalam hubungan internasional.
  • Melakukan pembangunan ekonomi-sosial dan restrukturisasi sistem perekonomian internasional.
  • Menjalankan kerja sama internasional berdasarkan persamaan hak.

Peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok

Sebagai salah satu pendiri Gerakan Non-Blok, Indonesia memiliki peran penting di dalamnya. Berikut beberapa peran besar Indonesia dalam GNB, yang dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Sejarah Indonesia Kelas XII oleh Irma Samrotul Fuadah:

  • Menjadi salah satu inisiator Konferensi Asia Afrika (KAA) yang menjadi cikal bakal Gerakan Non-Blok.
  • Salah satu negara pengundang dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok pertama.
  • Menjadi ketua dan penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok yang ke X pada 1-7 September 1992 di Jakarta dan Bogor.
  • Membuka dialog utara-selatan, yang memperkuat hubungan antara negara berkembang (selatan) terhadap negara maju (utara).

Negara Peserta Gerakan Non-Blok Kini

Saat ini Gerakan Non-Blok masih terus aktif. KTT terakhir digelar untuk yang ke-19 kalinya, yakni pada 15-20 Januari 2024 di Kampala. Uganda ditetapkan menjadi ketua untuk periode 2024-2027.

Dilihat dari situs NAM Uganda, berikut ini 120 anggota Gerakan Non-Blok saat ini.

Asia Pasifik

Afghanistan
Bahrain
Bangladesh
Bhutan
Brunei
Kamboja
Timor Leste
Fiji
India
Indonesia
Iran
Irak
Yordania
Kuwait
Laos
Lebanon
Malaysia
Maladewa
Mongolia
Myanmar
Nepal
Korea Utara
Oman
Pakistan
Palestina
Papua Nugini
Filipina
Qatar
Arab Saudi
Singapura
Sri Lanka
Suriah
Thailand
Turkmenistan
Uni Emirat Arab
Uzbekistan
Vanuatu
Vietnam
Yaman.

Afrika

Aljazair
Angola
Benin
Botswana
Burkina Faso
Burundi
Kamerun
Tanjung Verde
Republik Afrika Tengah
Chad
Komoro
Kongo
Pantai Gading
Republik Demokratik Kongo
Djibouti
Mesir
Guinea Khatulistiwa
Eritrea
Eswatini
Ethiopia
Gabon
Gambia
Ghana
Guinea
Guinea-Bissau
Kenya
Lesotho
Liberia
Libya
Madagaskar
Malawi
Mali
Mauritania
Mauritius
Maroko
Mozambik
Namibia
Niger
Nigeria
Rwanda
São Tomé dan Príncipe
Senegal
Seychelles
Sierra Leone
Somalia
Afrika Selatan
Sudan
Tanzania
Togo
Tunisia
Uganda
Zambia
Zimbabwe.

Eropa

Azerbaijan
Belarusia.

Amerika dan Karibia

Antigua dan Barbuda
Bahama
Barbados
Belize
Bolivia
Chili
Kolumbia
Kuba
Dominika
Republik Dominika
Ekuador
Grenada
Guatemala
Guyana
Haiti
Honduras
Jamaika
Nikaragua
Panama
Peru
Saint Kitts dan Nevis
Saint Lucia
Saint Vincent dan Grenadines
Suriname
Trinidad dan Tobago
Venezuela.

Menjadi anggota Gerakan Non-Blok bukan berarti bertindak pasif pada gejolak dan kondisi dunia. Anggota Gerakan Non-Blok wajib selalu aktif pada pergerakan dunia tanpa menunjukkan keberpihakan. Diharapkan gerakan ini dapat terus mendorong perdamaian dunia dan kemajuan berdasarkan persamaan hak.



Simak Video "3 Misteri Sejarah Dunia yang Sulit Dipecahkan"

(bai/row)
Berita Terkait
Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
Sepakbola | Selasa, 29 Apr 2025 20:40 WIB
Wolipop | Selasa, 29 Apr 2025 21:00 WIB
detikFinance | Selasa, 29 Apr 2025 18:30 WIB
detikHot | Selasa, 29 Apr 2025 19:09 WIB
Sepakbola | Selasa, 29 Apr 2025 20:20 WIB
detikTravel | Selasa, 29 Apr 2025 19:45 WIB
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork
Selasa, 29 Apr 2025 22:00 WIB
Selasa, 29 Apr 2025 22:16 WIB
Selasa, 29 Apr 2025 22:00 WIB
Selasa, 29 Apr 2025 13:00 WIB
Selasa, 29 Apr 2025 22:00 WIB
Selasa, 29 Apr 2025 22:00 WIB