·ÉËÙÖ±²¥

Ternyata Kupu-kupu dan Ngengat Masih Ingat Saat Jadi Ulat

ADVERTISEMENT

Ternyata Kupu-kupu dan Ngengat Masih Ingat Saat Jadi Ulat

Novia Aisyah - detikEdu
Minggu, 25 Feb 2024 10:00 WIB
Ternyata ada Taman Kupu-kupu di Kalimalang, Cipinang, Jakarta Timur lho. Yuk kita lihat koleksinya.
Ilustrasi kupu-kupu Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Ngengat dan kupu-kupu memiliki siklus hidup yang tidak biasa. Seperti yang kita pelajari selama ini, kupu-kupu menjadi ulat sebelum mereka masuk ke dalam fase kepompong dan muncul sebagai kupu-kupu cantik. Sayang, fase perkembangan kupu-kupu biasanya tidak dibahas mendetail.

Rupanya, seperti yang ditemukan ahli biologi Martha Weiss dalam penelitiannya pada tahun 2008, ngengat dan kupu-kupu dapat menyimpan ingatan dari masa mereka sebagai ulat. Ini menunjukkan sistem saraf makhluk tersebut tetap ada selama transformasi menjadi kupu-kupu.

Untuk penelitian tersebut, para peneliti dari Universitas Georgetown termasuk Weiss, merilis etil asetat ke dalam lingkungan ulat. Ulat tidak terganggu oleh baunya, tetapi dengan memasangkannya dengan sengatan listrik ringan, mereka dapat melatih serangga itu untuk bersikap buruk terhadap bau tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka kemudian memberikan ulat tersebut pilihan udara yang mengandung etil asetat atau udara biasa. Tujuh puluh delapan persen ulat menghindari etil asetat, meskipun sebelumnya tidak terpengaruh oleh etil asetat.

Sementara pada percobaan ngengat, 77 persen darinya memilih menghindari etil asetat. Ngengat masih mengingat tahap larva mereka.

ADVERTISEMENT

"Perilaku tersebut mewakili pembelajaran asosiatif yang sebenarnya, bukan warisan kimiawi, dan, sejauh yang kami tahu, memberikan demonstrasi definitif pertama bahwa memori asosiatif bertahan dari proses metamorfosis pada lepidoptera," tulis tim dalam penelitian tersebut.

"Hasilnya sangat menarik bukan hanya karena memicu penelitian baru mengenai nasib neuron sensorik selama masa kepompong, tetapi juga karena menantang pandangan umum mengenai metamorfosis lepidopteran: bahwa ulat pada dasarnya terurai seluruhnya, dan ulatnya terurai seluruhnya, serta komponennya ditata ulang menjadi kupu-kupu atau ngengat," jelas ahli, dikutip dari IFLScience.

Kita sekarang tahu bahwa sebagian besar sistem saraf dipertahankan selama transformasi. Ini memungkinkan kupu-kupu dan ngengat menyimpan ingatan tentang tahap larva mereka.

Studi ini dipublikasikan di PLOS ONE dengan tajuk "Retention of Memory through Metamorphosis: Can a Moth Remember What It Learned As a Caterpillar?"




(nah/pal)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
Sepakbola
detikHot
Sepakbola
detikHealth
detikFood
detikInet
detikOto
detikNews

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads