Dua gunung di Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus pagi ini, Jumat (18/4/2025). Dua gunung itu adalah Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata dan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, Fajarudin M Balido, mengatakan pada pukul 00.00-24.00 Wita teramati 105 kali letusan Gunung Ile Lewotolok dengan tinggi kolom abu 100-400 meter dan warna asap putih kelabu.
"Letusan disertai gemuruh lemah hingga kuat dan teramati lontaran lava pijar sejauh 500 meter dari kawah ke arah tenggara," kata Fajarudin dalam siaran pers, Jumat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gunung berstatus level II Waspada ini meletus dengan amplitudo 17,5-36,6 milimeter dengan durasi 32-99 detik. Selain meletus, juga terjadi embusan sebanyak 174 kali dengan amplitudo 2,1-16,7 milimeter dengan durasi 20-77 detik.
Fajarudin mengimbau kepada masyarakat sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung atau pendaki agar tidak beraktivitas apapun di dalam radius 2 kilometer (km) dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok.
"Masyarakat Desa Jontona dan Desa Lamatokan selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran atau longsoran lava dari bagian timur puncak kawah Gunung Ile Lewotolok," imbuhnya.
Masyarakat Desa Amakaka juga diimbau tidak memasuki dan beraktivitas di dalam wilayah sektoral barat sejauh 2,5 km dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok serta waspada potensi guguran lava dari puncak kawah.
Sementara, Gunung Lewotobi Laki-Laki meletus pukul 05.23 Wita. Tinggi kolom abu teramati ± 700 meter di atas puncak (± 2.284 meter di atas permukaan laut).
Saat meletus, gunung berstatus level III siaga ini memuntahkan kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 11,8 milimeter dan durasi kurang lebih 1 menit 33 detik," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, Herman Yosef S Mboro, Jumat.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan diminta agar tidak beraktivitas apapun dalam radius 6 km dari pusat erupsi. Masyarakat diharapkan tetap tenang serta mengikuti arahan Pemda Flores Timur dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Herman berharap, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.
"Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki, memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan," tandasnya.
(nor/nor)