·ÉËÙÖ±²¥

Minum Kopi Saat Diet Intermittent Fasting, Aman atau Tidak?

Minum Kopi Saat Diet Intermittent Fasting, Aman atau Tidak?

Yenny Mustika Sari - detikBali
Kamis, 30 Jan 2025 09:40 WIB
kopi
Foto: Ilustrasi minuman kopi. (Getty Images)
Bali -

Kopi menjadi minuman yang banyak dipertanyakan saat seseorang menjalani diet intermittent fasting. Mereka yang menjalani diet menanyakan kopi aman atau tidak untuk dikonsumsi saat puasa intermiten.

Intermittent fasting atau puasa intermiten merupakan metode diet yang populer belakangan ini. Pola diet yang dilakukan dalam bentuk puasa sebagai jendela makan.

Mereka yang menjadi metode diet ini akan mengatur waktu makan dalam kurun waktu tertentu. Umumnya berpuasa selama 16 jam dan bebas makan selama 8 jam. Meski dibebaskan, tentu saja harus diimbangi dengan makanan bergizi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari detikFood, ahli diet Cesar Lara menjelaskan terkait diet intermittent dan kopi. Lara mengungkapkan kopi bukan minuman yang membahayakan untuk metode diet itu.

Kopi hitam, selain bebas kalori, ada juga sedikit protein dan mineral lain, seperti kalium, magnesium, fosfor, mangan, folat, dan kolin. Kopi juga mengandung kafein yang tinggi. Dalam 237 mililiter (ml) kopi (1 cangkir) kopi terdiri atas 80-100 miligram (mg) kafein.

ADVERTISEMENT

"Jika minum kopi, kopi itu harus yang hitam. Tak boleh dicampur bahan lain yang mengandung kalori," ungkap Lara.

Menurut Lara, kopi hitam pada dasarnya adalah minuman bebas kalori dan tak memicu reaksi insulin. Insulin merupakan hormon yang membantu tubuh dalam menyimpan glukosa untuk energi.

Saat menghindari makanan dan minuman yang merangsang produksi insulin, maka akan membantu dalam pembakaran lemak tubuh. Hal itu tentunya akan bermanfaat untuk diet intermitent.

Selain membakar lemak, kafein pada kopi merupakan stimulan yang dapat membantu fungsi otak dan memberi sedikit energi. Kafein yang merupakan senyawa aktif dalam kopi dapat meningkatkan fokus seseorang. Ini juga membantu dalam menekan nafsu makan sementara waktu.

Namun, jika menambahkan krim dalam secangkir kopi atau memasukkan zat lain, hal itu akan menghalangi diet intermittent. Sebab, susu, krim, gula, atau sirop perasa lain dapat menambahkan kalori pada secangkir kopi. Pemanis buatan yang ditambahkan juga dapat merangsang pelepasan insulin pada beberapa orang sehingga gula darah tak mengalami penurunan.

Padahal, cara kerja dari diet intermittent adalah mengurangi glukosa yang kemudian menurunkan insulin. Namun, jika kopi hitam dirasa terlalu pahit bisa menambahkan sedikit kayu manis untuk menyeimbangkan rasa tanpa menambahkan kalori.

Asupan kopi hitam saat diet intermittent juga jangan berlebihan. Lara memperingatkan konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek samping, seperti stres yang membuat tubuh memproduksi gula sendiri.

Artikel ini telah tayang di detikFood. Baca selengkapnya




(iws/gsp)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
Sepakbola
Sepakbola
detikFinance
detikInet
detikHealth
detikHot
detikFood
Wolipop
Hide Ads