Polisi membongkar kasus penculikan di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Seorang pria, W, asal Labuanapi, awalnya dilaporkan hilang karena diduga menjadi korban penculikan.
Namun, hasil penyelidikan polisi menunjukkan bahwa W disekap oleh seseorang berinisial R di Desa Jerowaru, Lombok Timur, karena diduga menggelapkan uang hasil gadai mobil.
"Pada hari Selasa 8 April 2025, kami menerima laporan lisan terkait dengan kasus dugaan penculikan. Kemudian, kami tanyakan kepada pelapor keluarga korban terkait identitas dan sejauh mana motif penyebab penculikan," kata Kanit Jatanras Satreskrim Polresta Mataram, Ahmad Taufik, kepada media di Mataram, Rabu (9/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah menerima laporan, polisi menelusuri identitas W. Hasilnya, W diketahui merupakan terlapor dalam kasus penggelapan mobil yang dilaporkan oleh dua orang korban.
Menindaklanjuti informasi tersebut, polisi bergerak menuju lokasi penyekapan di Jerowaru, Lombok Timur.
"Setelah mengetahui identitas korban ini, ternyata korban ini merupakan terlapor juga terkait dugaan penggelapan. Jadi karena ada laporan juga, kami langsung menindaklanjuti laporan tersebut ke Lombok Timur," ujar Taufik.
Setibanya di rumah R, polisi melakukan negosiasi dan menyampaikan maksud kedatangannya. Setelah dilakukan pendekatan, W berhasil dibawa ke Polresta Mataram untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Jadi terduga pelaku penculikan ini merasa keberatan karena ada masalah mobil yang digelapkan oleh korban. Jadi kami sampaikan kepada pelaku bahwa kalau ada masalah seperti itu agar diselesaikan secara proses hukum," imbuh Taufik.
Saat ini, W telah ditahan untuk proses penyelidikan. Polisi menyatakan bahwa penanganan fokus pada kasus dugaan penggelapan mobil yang dilakukan W terhadap R. Sementara untuk dugaan penculikan, polisi belum melakukan penyelidikan karena belum ada laporan resmi.
"Karena kemarin keluarga korban ini melapor soal secara lisan agar cepat agar dibawa ke Polresta jadi sebatas lisan saja kami bawa ke polres dan berhubung ada perkara lain juga yang ditangani," beber Taufik.
Taufik menyebut, sejauh ini sudah ada dua orang yang melaporkan W atas dugaan penggelapan. Jumlah korban disebut berpotensi bertambah seiring perkembangan penyelidikan.
(dpw/iws)