·ÉËÙÖ±²¥

Menteri LH Sebut Penyelesaian Sampah Jadi Ajang Promosi Pariwisata Bali

Menteri LH Sebut Penyelesaian Sampah Jadi Ajang Promosi Pariwisata Bali

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Senin, 24 Mar 2025 22:24 WIB
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mendampingi Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq saat meninjau Pusat Daur Ulang (PDU) Padangsambian Kaja, Denpasar,Senin (24/3/2025). (Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mendampingi Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq saat meninjau Pusat Daur Ulang (PDU) Padangsambian Kaja, Denpasar,Senin (24/3/2025). (Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq meninjau Pusat Daur Ulang (PDU) Padangsambian Kaja di Denpasar, Bali. Hanif menyebut penyelesaian persoalan sampah juga menjadi ajang promosi bagi industri pariwisata di Bali.

Menurut Hanif, 50 persen kegiatan ekonomi pariwisata di Indonesia disumbangkan oleh Bali. "Selesainya (persoalan) sampah di Bali akan membawa persepsi yang positif buat perekonomian di Indonesia," ujarnya di PDU Padangsambian Kaja, Denpasar, Bali, Senin (24/5/2025).

Hanif mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan dirinya agar menyelesaikan persoalan sampah. Menurutnya, persoalan tersebut tak boleh diwariskan ke kabinet berikutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga kolaborasi dengan semua lini wajib dilakukan," ungkap Hanif.

Ia memuji upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar dalam menangani persoalan sampah. Terlebih, saat ini Pemkot Denpasar telah memiliki PDU dan 24 TPS3R.

ADVERTISEMENT

"Tentu, harapan kami dari kementerian agar dilakukan kembali langkah-langkah optimasi lagi untuk mampu menyerap pengelolaan sampah di Denpasar," ujar Hanif.

Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menuturkan volume sampah organik yang diolah di PDU Padangsambian saat ini mencapai 20 ton. Ia menargetkan volume sampah yang dapat diolah meningkat menjadi 50 ton.

Menurut Jaya Negara, sampah-sampah tersebut diolah menjadi pelet, pupuk organik, batako, magot, dan RDF. Ia menyebut pengolahan sampah di hulu mencapai 200 ton per hari.

"Tapi, kan masih ada 800 ton yang belum kami bisa selesaikan. Rencana kami memang akan melaksanakan market sounding di dua TPST yang kami punya. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak Presiden melalui Bapak Menteri karena sekarang kan sudah ada rencana akan dikeluarkan Perpres nanti pelaksanaanya melalui waste energy," ujar Jaya Negara.




(iws/iws)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
Wolipop
detikNews
detikHot
Sepakbola
detikInet
detikHealth
detikFinance
detikTravel
Hide Ads